REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Intensitas gempa vulkanik Gunung Merapi pada Minggu pukul 00.00-00.06 WIB kembali meningkat dibanding dua hari sebelumnya. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, berdasarkan laporan hasil pemantauan aktivitas Gunung Merapi hingga pukul 06.00 WIB telah terjadi 31 kali gempa vulkanik.
"Intensitas gempa vulkanik tersebut meningkat cukup tinggi dibanding Jumat dan Sabtu. Pada Jumat (5/11) sama sekali tidak ada gempa vulkanik," kata Surono di Yogyakarta.
Selain meningkatnya intensitas gempa vulkanik, Gunung Merapi juga masih terus meluncurkan awan panas dan awan panas beruntun terjadi pada pukul 03.02 WIB yang meluncur ke Kali Gendol dan Kali Woro. "Rentetan awan panas tersebut diawali dengan terjadinya gempa vulkanik," katanya.
Sementara itu, suara gemuruh Gunung Merapi juga masih terdengar secara beruntun dari Kecamatan Kemalang dan Kecamatan Prambanan, Klaten Jawa Tengah, pada pukul 03.00-05.30 WIB.
Kolom asap letusan setinggi enam kilometer (km) berwarna kelabu condong ke arah barat yang terlihat dari Kecamatan Kemalang, Klaten dan kilat terlihat dari Yogyakarta.
PVMGB juga masih mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai ancaman banjir lahar karena intensitas hujan masih tetap tinggi, apalagi material erupsi juga terus bertambah.
Masyarakat juga tetap diminta untuk tidak beraktivitas di sepanjang alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi Merapi meliputi, Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising, dan Kali Apu. Status Gunung Merapi masih tetap "awas" dan wilayah aman bagi pengungsi serta masyarakat adalah tetap di luar radius 20 kilometer (km).