Senin 08 Nov 2010 07:19 WIB

Sungai Cimanuk Meluap, Ratusan Hektare Tambak Bandeng Jebol

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU--Banjir terus mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu. Kali ini, banjir melanda Blok Waledan, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Ahad (7/11) sekitar pukul 01.00 WIB. Akibatnya, ratusan hektare tambak bandeng di desa tersebut hanyut terbawa air.

Peristiwa itu berlangsung saat debit air di sungai Cimanuk sangat tinggi. Kondisi itu terjadi setelah ada banjir kiriman yang berasal dari daerah-daerah di wilayah hulu sungai Cimanuk. Ditambah lagi, wilayah Kabupaten Indramayu pun terus diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.

Dalam waktu bersamaan, air laut di perairan Indramayu sedang pasang sehingga menyebabkan kondisi itu semakin parah. Pasalnya, air di sungai tidak bisa terbuang ke laut. Akibatnya, tanpa bisa dicegah, air pun langsung melimpas ke daratan di sepanjang alur sungai Cimanuk, terutama di Blok Waledan.

Padahal, di sepanjang alur sungai di blok tersebut terdapat sekitar 150 hektare tambak milik warga. Air limpasan sungai pun langsung menghanyutkan tambak yang ditanami ikan bandeng tersebut. Ikan-ikan yang rata-rata sudah berusia tiga bulan itu menjadi hilang terbawa air. ‘’ Para petambak menjadi rugi,’’ ujar seorang pemilik tambak, Tarja.

Tarja mengatakan, kerugian yang dialaminya sebesar Rp 10 juta per hektare. Sedangkan luas areal tambak yang dimilikinya mencapai dua hektare. Dengan demikian, total kerugian yang dialaminya sekitar Rp 20 juta.

Kerugian serupa juga dialami pemilik tambak lainnya, Asep. Dia mengatakan, mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. Selain akibat hilangnya bandeng, kerugian juga terjadi karena dia telah mengeluarkan biaya pakan ikan dan pemeliharaannya.

Tak hanya rugi akibat hilangnya budidaya tambak, para pemilik tambak pun harus mengeluarkan modal lebih besar untuk memulai kembali usaha tersebut. Pasalnya, mereka harus mengeluarkan biaya untuk menguras tambak yang saat ini dipenuhi sampah dari sungai.

Sementara itu, hingga Ahad (7/11) sekitar pukul 10.00 WIB, debit air di sungai Cimanuk masih tinggi. Bahkan, tanggul sungai di Blok Waledan pun tak bisa terlihat akibat tertutup air. Sedangkan jalanan di sekitar areal tambak, sangat becek sehingga tidak bisa dilalui kendaraan apapun.

Seperti diberitakan, banjir sebelumnya juga menghanyutkan puluhan hektare tambak bandeng dan udang di Blok Bondol, Desa Brondong, Kecamatan Indramayu, Rabu (3/11). Diprediksi, kerugian yang dialami para petambak mencapai ratusan juta rupiah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement