Senin 08 Nov 2010 06:49 WIB

Pengungsi Merapi Meluber ke Temanggung

Rep: as\'adi/ Red: irf
Pengungsi Merapi
Foto: Tahta/Republika
Pengungsi Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG--Perluasan area bahaya Merapi, memicu semakin banyaknya warga yang jadi pengungsi. Barak-barak pengungsian di Kabupaten Magelang pun terasa makin sesak, serta makin tak nyaman. Akibatnya, tidak sedikit warga Merapi mencari tempat yang dirasakan lebih enak untuk mengungsi. Temanggung, menjadi salah satu tempat yang jadi ‘sasaran’ para pengungsi Merapi untuk mencari tempat aman.

Daerah penghasil tembakau ini yang letaknya lebih 60 kilometer dari puncak Merapi, sejak tiga hari terakhir ini mulai kedatangan para pengungsi. Mereka datang secara berombongan. Selain mencari bantuan tempat tinggal, mereka juga mencari bantuan lain yang dibutuhkan. Para pengungsi yang memiliki sanak saudara di daerah ini, memilih tinggal di rumah-rumah sanak saudara mereka. Sedangkan yang tidak memiliki sanak saudara, mereka mencari tempat yang bisa untuk bermukim sementara.

Dari empat tempat yang berhasil dipantau Republika, sampai Ahad (7/11) sore, tempat paling banyak mendapatkan  ‘luberan’ pengungsi asal Kabupaten Magelang adalah Balai Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat. Di tempat ini sedikitnya ada 83 orang yang berasal dari Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Kemudian di rumah warga bernama Mawardi (50), di Dusun Padureso RT 03 RW 04, Desa Tegalroso, Kecamatan Parakan menerima 23 orang pengungsi. Ke 23 orang itu merupakan kerabat Suwarno, tetangga Mawardi, serta tetangga kerabatnya yang berasal dari Desa Bendosari, Kecamatan Salam, Magelang.

Selanjutnya di rumah Tentrem (45), Desa Kruwisan, Kecamatan Kledung terdapat enam orang pengungsi dari Desa Jagalan, Kecamatan Muntilan. Di rumah Sinar (40) di Dusun Wolodono, RT 02 RW 04, Desa Bulu, Kecamatan Bulu ada 17 pengungsi dari Sawangan, Magelang. “Kedatangan mereka tidak menyusahakan kami, sebaliknya, kami malah senang bisa membantu orang lain yang sedang kesusahan. Kami berikan apa yang kami punyai untuk mereka tanpa mengharap imbalan apapun,” ujar Mawardi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement