Senin 08 Nov 2010 07:24 WIB

Inilah Zona yang Ditetapkan untuk Para Pengungsi Merapi

Rep: Yulianingsih/ Red: irf
Pengungsi Gunung Merapi
Pengungsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Tim tanggap darurat dari Kementrian Sosial mengatakan akan melakukan perampingan zonasi pengungsian para koban bencana letusan Merapi di empat kabupaten dan satu kota di DIY dan Jawa Tengah yaitu Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali, Sleman dan Kota Yogyakarta. Perampingan atau pengecilan zonasi ini dilakukan agar mempermudah koordinasi dan distribusi logistik untuk para pengungsi tersebut.

Anggota tim Kementerian Sosial, Anindito mengatakan, saat ini jumlah titik pengungsian para korban bencana Merapi sangat banyak. Di Sleman DIY sendiri terdata ada 80 titik, di Kabupaten Magelang 6 titik, di Kota Magelang 4 titik, dan di Klaten ada 8 titik. "Ini sangat banyak, Boyolali belum terdata. Jadi akan kita kecilkan agar distribusi lebih mudah," terangnya di kantor Pusdalops BNPB Yogyakarta, Ahad (6/11).

Menurutnya, lokasi titik-titik pengungsian Merapi tidak merata dan ada yang jauh-jauh. Karenanya dengan pengecilan zona tersebut diharapkan koordinasi penanganan akan lebih mudah. Selain pengecilan zona pengungsian, pihaknya juga akan melakukan pendataan terhadap relawan yang memiliki kemampuan rescuer. Ini dilakukan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat Merapi. Menurutnya, tidak semua relawan Merapi saat ini memiliki kemampuan rescuer, sehingga tidak semua bisa diterjunkan untuk melakukan rescue.

Sementara itu anggota tim asistensi Basarnas, Didi Hamzar mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui kekuatan relawan SAR yang bertugas di wilayah bencana Merapi. Basarnas sendiri menurunkan 64 personil tim rescuer organic di Magelang dan Sleman. “Langkah pertama ini adalah mendata seluruh relawan berikut kualifikasi kemampuannya,” ujarnya. Dia mengakui saat ini belum ada kordinasi para relawan yang bertugas melakukan evakuasi korban Gunung Merapi. Kordinasi masih dilakukan secara alamiah tanpa pusat komando.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement