Selasa 09 Nov 2010 05:12 WIB

Jumlah Pengungsi Klaten Melonjak 30 Persen

Rep: aby/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Jumlah pengungsi bencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Klaten,  Jawa Tengah melonjak hampir 30 persen.  Lonjakan ini tampak dari jumlah pengungsi pada Senin (10/11) ini yang mencapai jumlah 93.091 jiwa. Padahal, Ahad (9/11) jumlah pengungsi masih ada di angka 66.357 jiwa.

Para pengungsi yang ada di selatan Merapi itu ada di 155 titik pengungsian yang terdapat di 88 kecamatan. Meski demikian, Koordinator Pos Induk Klaten, Joko Kirmanto menegaskan pemerintah sudah menyiapkan logistik untuk memenuhi kebutuhan puluhan ribu pengungsi tersebut. "Kita siapkan untuk 7 hari ke depan,"tuturnya di Kantor Pemkab Klaten, Senin (10/11).

 

Walau anggaran APBD untuk pos bencana hanya sekitar Rp 2 Miliar, Joko mengatakan antusiasme masyarakat dalam membantu sangat menolong kebutuhan logistik warga. Joko pun mengharapkan warga dapat memberi sumbangan berupa barang. Sehingga, tuturnya, dapat lebih mudah dipertanggungjawabkan.

Joko menambahkan penyebab lonjakan tersebut karena  warga panik dan mudah terpengaruh oleh isu yang berkembang."Penyebab melonjak karena kepanikan mereka,"ujar  Joko, Senin (10/11). Joko mengungkapkan warga Klaten panik karena adanya isu dari sms bahwa batas aman yang telah ditetapkan oleh BPPTK ditambah menjadi lebih dari 20 Km. Selain itu, ujarnya, warga juga panik karena adanya siaran televisi yang provokatif.

 

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Klaten, Sugeng Haryanto, menjelaskan kepanikan warga juga terjadi akibat masih jelasnya suara gemuruh merapi terdengar di sekitar Klaten. Selain itu, tuturnya, terdapat gosip bahwa akan terjadi gempa dahsyat dan keluarnya gas beracun hasil dari erupsi Merapi.

Sugeng pun mengungkapkan pengungsi tidak hanya datang dari warga Kabupaten Klaten. Senin pagi ini, tuturnya, terjadi eksodus besar-besaran sekitar 14.983 jiwa dari Kabupaten Boyolali yang mengungsi ke Jatinom, Klaten. Menurutnya, warga Boyolali tersebut mengungsi karena lebih merasa aman bila berada di Klaten. "Lebih aman ke timur daripada ke utara," tuturnya.

Oleh karena itu, Joko mengimbau agar warga hanya percaya kepada informasi yang disampaikan oleh pemerintah. Menurutnya, informasi dari Pemkab berasal dari sumber Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) sehingga informasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih lanjut, ungkap Sugeng, Pemkab Klaten tidak mempermasalahkan soal darimana anggaran dana pengungsi asal Boyolali itu akan ditanggung. Dalam masa darurat seperti ini, ungkapnya,  rasa kemanusiaan yang lebih dikedepankan. "Kalau dari luar mau ngungsi ke Klaten ya kita sambut,"jelasnya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Klaten,  tercatat lonjakan pengungsi di beberapa Kecamatan yang berada di Kabupaten Klaten. Beberapa kecamatan tersebut seperti yang ada di Jogonalan (dari 7804 jiwa ke 12.958 jiwa),  Prambanan (dari  13.864 jiwa ke 23.303 jiwa),  Jatinom (dari 8.246 jiwa ke 14.893 jiwa). Sehari sebelumnya, juga terdapat lonjakan pengungsi Klaten sebesar 9.027 jiwa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement