Selasa 09 Nov 2010 19:05 WIB

Cuaca Buruk, Gunung Anak Krakatau Sulit Terpantau

Nelayan di perairan Anak Krakatau
Nelayan di perairan Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda selama Senin (8/11) sulit terpantau secara kasat mata oleh petugas pos pemantau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

"Kami sulit melakukan pemantauan GAK dari pos, karena dari pagi sampai sore hari, cuaca buruk jadi fisik GAK tidak terlihat," kata Kepala Pos pemantau GAK, Anton S Pambudi, Selasa (9/11).

Dia menjelaskan, selain faktor cuaca, jarak GAK juga sangat jauh dari pos pemantauan, sehingga GAK yang biasanya dapat dilihat dengan menggunakan teropong, kini tidak nampak. "Kami tidak bisa melihat kondisi gunung itu walaupun dengan teropong, karena selain cuaca, jaraknya saja mencapai 42 kilometer dari pos pantau," katanya menjelaskan.

Kondisi aktivitas GAK yang saat ini masih berstatus `waspada` atau level II memang sudah mengeluarkan pijaran lava, namun kondisi tersebut, tidak membahayakan selama masyarakat mengikuti larangan mendekat ke gunung itu dengan radius dua kilometer. "Sepanjang kita tidak mendekati radius dua kilometer, itu masih aman dan tidak mengkhawatirkan," jelas Anton.

Jika cuaca kembali normal, menurut Anton, maka tanpa menggunakan alat bantu seperti teropong, pihaknya dapat melihat Gunung Anak Krakatau dengan sangat jelas. Dari sejumlah pantai di Anyer, jika cuaca cerah, semburan asap berwarna kelabu kehitam-hitaman dapat terlihat sangat jelas. 'Dan kadang pijaran lava yang dikeluarkan oleh gunung tersebut juga terlihat pada malam hari," tegasnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement