Senin 15 Nov 2010 00:03 WIB
Hujan di Puncak Merapi

Warga Diminta Waspadai Lahar Dingin

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Endro Yuwanto
Lahar dingin Merapi
Lahar dingin Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Hujan mengguyur puncak Gunung Merapi pada Ahad (14/11) pagi ini. Relawan dan warga diharapkan waspada terhadap terjadinya aliran lahar dingin yang akan mengaliri sungai-sungai berhulu di Merapi.

"Terjadi aliran diiringi material," ujar percakapan di HT dengan gelombang informasi soal Merapi, Ahad (14/11).

Sungai-sungai berhulu di Merapi seperti Kali Gendol, Kali Boyong, Kali Kuning, Kali Krasak, Kali Code, dan Kali Apu. Petugas informasi Merapi pun mengingatkan agar para warga, relawan dan wartawan waspada terhadap aliran lahar dingin. Aliran lahar dingin itu, menurut petugas tersebut, ditandai dengan adanya bau belerang.

Sedangkan batas aman aliran lahar dingin tersebut, ujar sang petugas, ada di kisaran 500 meter. "Jarak aman masih di 500 meter. Harap waspada,"tuturnya. Petugas pun mengimbau agar warga yang berada di pinggir kali menggunakan masker.

Selain itu, menurut pantauan HT, terdapat kepulan asap vulkanik coklat dan putih yang membumbung ke arah vertikal. Sementara angin sendiri, bergerak ke timur laut dan cenderung ke barat merapi.

Sementara, kegiatan evakuasi warga yang diduga tewas akibat bencana masih dilakukan oleh TNI Angkatan Darat (Kopasus), tim Search and Rescue (SAR), PMI, Wanadri, dan relawan lainnya di Desa Ngempringan, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Tim kopasus dan PMI kembali menggunakan alat berat haglun untuk menerobos medan evakuasi. Sayangnya, pencarian yang dilakukan dari pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB itu tidak menemukan satu pun korban yang diduga masih tertimbun abu vulkanik.

Salah satu warga Ngempringan, Slamet, mengatakan, masih terdapat tujuh orang tetangganya yang diduga hilang. "Ada tujuh. Pak Proyatmojo, Mbok Sisum Mitrowiyono, Dalini, Mbah Muh Haji Wiyono, Murtini, Mbok Si Pon, Parmi," tutur Slamet di lokasi. Menurutnya, tujuh orang tersebut tertinggal setelah letusan besar Merapi pada Kamis (4/11) lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement