Selasa 16 Nov 2010 04:54 WIB

Uap Udara Gunung anak Krakatau di Atas 100 Derajat Celcius

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, CINANGKA, SERANG--Aktivitas kegempaan yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, mengeluarkan uap udara bersuhu lebih dari 100 derajat celcius. "Uap udara yang dikeluarkan oleh GAK tidak seperti wedus gembel atau awan panas Gunung Merapi di Jawa Tengah, yang suhunya lebih dari 600 derajat celcius," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Provinsi Banten, Anton S Pambdui, Senin (15/11).

Meski demikian uap tersebut bisa melepuhkan kulit di tubuh, karena suhunya seperti air mendidih. "Coba bayangkan kalau kulit kena terkena air mendidih, yang ada kulit kita langsung berair dan luka," katanya menambahkan.

Sementara itu, partikel berbentuk batu kerikil yang dimuntahkan oleh GAK bersuhu 800 derajat celcius. Jika terkena tubuh, bisa tembus dan melepuh. "Suhu batu kerikil dari GAK 600 sampai 800 derajat celcius dan sangat berbahaya jika terkena tubuh," katanya.

Kerikil yang keluar dari perut GAK lontarannya ke atas dan bisa menjangkau radius hingga satu kilometer. "Karena itulah kita melarang siapapun untuk mendekat sampai dua kilometer, karena material yang dikeluarkan sangat panas," katanya.

Mengenai bentuk dan ukurang kerikil, menurut dia, bulat dengan diameter sampai 6 milimeter, dan sulit sekali di lihat, karena selain ukurannya kecil, lontaran kerikil ini sangat cepat. Selain kerikil, GAK juga memuntahkan ratusan batu serukuran bola. Namun batu tersebut lontarannya hanya di sekitar gunung, dan tidak seperti kerikil.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement