REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Ayu Fatnia Wijanarsih (16), gadis yang diduga menjadi korban penculikan ditemukan selamat di Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang, oleh anggota Reserse Mobil Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.
"Saat ditemukan pada Senin (15/11) sekitar pukul 13.00 WIB oleh anggota, korban seorang diri dan dalam keadaan syok berat," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, AKBP Asep Jenal Ahmadi, di Semarang, Senin.
Menurut dia, polisi sempat memperoleh keterangan dari korban yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang setelah pingsan dan muntah darah beberapa kali sehingga membuat kondisi kesehatannya menurun.
Ia mengungkapkan, beberapa saat sebelum ditemukan, korban mengirim pesan singkat ke tetangganya bernama Rusdi yang isinya permintaan dijemput di daerah Gunungpati Semarang.
"Bersama dengan ayah korban, beberapa anggota menjemput di lokasi yang sudah disebutkan sesuai dengan pesan singkat korban, namun ternyata korban tidak ada di sana," ujarnya.
Saat berada di daerah Gunungpati, korban meminta dijemput di sekitar Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang, tepatnya di dekat pangkalan ojek. "Ayu ditemukan sedang duduk di pinggir jalan dan langsung diajak masuk ke mobil oleh ayahnya sambil terus dipeluk," katanya.
Di tengah perjalanan, kata dia, Ayu menceritakan kepada polisi bahwa dirinya disekap dan dicabuli bergantian oleh penculik yang diperkirakan berjumlah tiga orang di sebuah rumah di daerah Kendal, Jawa Tengah.
"Korban berhasil meloloskan diri pada Minggu (14/11) malam dan berjalan kaki sampai ke daerah Gunungpati yang berjarak puluhan kilometer tersebut Senin (15/11) pukul 10.00 WIB," ujar Asep Jenal Ahmadi.
Hingga kini polisi masih terus melakukan penyelidikan dengan mengejar para pelaku penculikan berdasarkan keterangan dari korban dan beberapa saksi.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang gadis lulusan sekolah dasar bernama Ayu Fatnia Wijanarsih (16) dilaporkan ibunya telah menjadi korban penculikan sejak Kamis (11/11) malam, sedangkan pihak kelurga dimintai uang tebusan sebesar Rp100 juta.
Menurut keterangan ibu kandung korban, Welas (45), saat melapor di Mapolrestabes Semarang, Jumat (12/11), penculikan yang disertai permintaan tebusan dan ancaman pembunuhan tersebut diketahui dari pesan singkat yang dikirim seseorang melalui telepon seluler korban.
Dugaan penculikan tersebut bermula saat anaknya keluar dari rumah untuk membeli minuman ringan pada Kamis sekitar pukul 19.30 WIB, namun hingga larut malam tidak pulang.
Mengetahui hal itu, orang tua korban dengan dibantu beberapa tetangga kemudian melakukan pencarian di sejumlah lokasi termasuk ke rumah teman-teman korban, tapi tidak berhasil.
Keesokan harinya, salah seorang tetangga korban yang ikut melakukan pencarian, Yunita (33), berinisiatif mengirim pesan singkat kepada korban melalui telepon seluler yang dibawanya dan isinya menanyakan keberadaan yang semalam tidak pulang ke rumah.
Tidak lama kemudian Ayu yang beralamat di Jalan Karanganyar RT 04 RW 01 Banyumanik, Semarang tersebut membalas pesan singkat yang dikirim tetangganya yang menyebutkan bahwa dirinya disekap dua laki-laki dan seorang perempuan di daerah Kendal.