Rabu 17 Nov 2010 04:37 WIB

Bantuan Pakaian Dalam Sangat Dibutuhkan Korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN--Pakaian dalam seperti celana dalam, pakaian bayi dan pembalut wanita sangat dibutuhkan warga korban leturan Gunung Merapi, khususnya di daerah perdesaan yang selama ini belum tersentuh bantuan. Koordinator Relawan Pamekasan Nur Faizal, Selasa, menjelaskan, bantuan bagi korban letusan Gunung Merapi khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Magelang selama ini hanya berupa makanan saja dan minuman saja dan sangat sedikit para relawan yang menyalurkan bantuan berupa pakaian dalam, padahal itu sangat dibutuhkan warga. "Ini sesuai dengan hasil survei lapangan yang kami dilakukan di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sawangan," kata Nur Faizal melalui saluran telepon, Selasa.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyalurkan bantuan sebanyak 700 pakaian dalam berupa BH dan celana dalam kepada warga di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sawangan tersebut, namun hingga kini masih kekurangan. "Soalnya pengungsi yang ada ini kan tidak bisa leluasa mandi. Makanya wajar jika mereka sangat butuh pakaian dalam," katanya.

Faizal menjelaskan, distribusi bantuan kepada korban letusan Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Sawangan yang dilakukan relawan asal Kabupaten Pamekasan kali ini merupakan distribusi lanjutan. Sebelumnya mereka telah mendistribusikan bantuan ke dua wilayah lain, yakni di Klaten dan Sleman. Distribusi bantuan hasil penggalangan dana para aktivis pemuda dan organisasi mahasiswa yang ada di Kabupaten Pamekasan ini dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pendataan dan survei lapangan akan bantuan yang sangat dibutuhkan para korban letusan Gunung Merapi.

Wilayah yang menjadi sasaran distribusi bantuan relawan Pamekasan ini sengaja memilih daerah pedalaman yang selama belum tersentuh bantuan. Nur Faizal menjelaskan, saat ini dirinya bersama 17 relawan Pamekasan dan enam relawan dari Keluarga Mahasiswa Yogyakarta-Pamekasan serta sejumlah relawan dari Komite Kemanusiaan Yogyakarta (KMY) tengah berada di Desa Grogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang yang berjarak dalam radius 15 kilometer dari Gunung Merapi.

"Sebelumnya daerah ini merupakan daerah terlarang karena dianggap berbahaya. Tapi disini banyak warga yang masih bertahan, dan belum tersentuh bantuan relawan, bahkan ada yang sudah dua hari belum makan dan minum sama sekali," kata Nur Faizal menuturkan.

sumber : ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement