Kamis 18 Nov 2010 20:57 WIB

Kabut Tebal Tutupi Merapi

Awan Panas Merapi
Awan Panas Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANg--Kabut cukup tebal selama 24 jam terakhir menutup Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Hampir selama 24 jam terakhir Merapi dari pengamatan di sini tertutup kabut tebal," kata petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Bukit Ketep, Kabupaten Magelang, Yulianto, Kamis (18/11).

Pengamatan secara visual dari pos darurat di Bukit Ketep menunjukkan di antara Gunung Merapi dengan Merbabu tidak terlihat kepulan asap sulvatara, semburan awan panas, dan guguran material.

Tetapi, lanjut Yulianto, hingga kini Gunung Merapi masih berstatus 'awas', level tertinggi atas aktivitas vulkaniknya. ''Kalau terjadi hujan abu, umumnya karena abu vulkanik yang menempel di pohon dan daun beterbangan tertiup angin, sehingga terjadi hujan abu tipis," katanya.

Yulianto mengatakan, petugas pengamatan Merapi dari bukit itu sebanyak empat orang dengan dibantu sejumlah warga Ketep. Pos utama pengamatan Merapi dari sisi barat daya terletak di Desa Babadan, Kecamatan Dukun, sekitar empat kilometer barat puncak Merapi.

Seorang warga Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jayus, mengatakan, sebagian warga dusun setempat yang berjarak sekitar 6,5 kilometer barat puncak Merapi telah pulang dari beberapa penampungan pengungsi di Muntilan ke kampungnya.

Mereka yang telah pulang ke dusunnya, kata Yulianto, hingga kini masih sibuk membersihkan rumah yang terkena abu vulkanik dampak semburan awan panas intensif Merapi. ''Selain itu, mereka juga mencari pakan sapi di kebunnya seperti ketela dan batang pohon pisang ,'' jelasnya.

Areal pertanian yang umumnya ditanami sayuran di kawasan Kali Lamat itu, katanya, rusak oleh abu vulkanik.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement