REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Seekor anak paus yang terdampar di Pantai Batu Besar, Nongsa, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat, diduga akibat migrasi. "Mungkin karena migrasi, bukan karena teracuni limbah," kata Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Batam Dendy Purnomo.
Menurut dia, terdamparnya seekor anak paus itu merupakan hal biasa terjadi pada musim migrasi. Ia mengatakan tidak ada pembuangan limbah yang mengakibatkan anak paus terdampar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Kehutanan (KP2) Kota Batam Suhartini mengatakan belum tahu perihal paus yang terdampar di Pantai Batu Besar. "Saya belum tahu, tidak bisa komentar apa-apa," kata dia.
Sementara itu, puluhan warga mengerumuni seekor anak paus yang terdampar di Pantai Batu Besar. Seorang warga Ali mengatakan dugaan paus itu terdampar akibat tertabrak kapal tanker. "Mungkin tertabrak tanker, karena mulutnya berdarah," kata dia.
Ali mengatakan pertama kali melihat paus itu sekitar pukul 8.00 WIB, saat hendak ke laut. Saat ini, anak paus itu dipotong-potong warga untuk dikonsumsi. "Ini mau dimasak, mau dibuat sate," kata warga Batu Besar, Meili. Daging paus yang dipotong-potong itu dibagikan kepada warga sekitar.