REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Gempa bumi berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) yang terjadi Ahad dinihari (21/11) sekitar pukul 01.42.15 WIB terasa sampai di sebagian Sukabumi, Jawa Barat. Namun gempa ini tidak membuat panik masyarakat daerah itu.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang berlokasi pada 7.47 LS-106.04 BT dengan kedalaman 19 Km di tenggara Ujung Kulon Provinsi Jawa Barat tersebut tidak berpotensi tsunami.
Seorang warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Dina Nurlaila mengatakan, gempa tersebut terasa cukup kuat dan bahkan lampu gantung yang berada di rumahnya terlihat bergoyang kencang.
"Pada saat kejadian saya sedang menidurkan anak yang masih balita, tiba-tiba ada gempa dan saya langsung lari keluar rumah," kata Dina.
Dina menambahkan, untungnya gempa tersebut berlangsung hanya beberapa saat, tidak lama. Mungkin sekitar tiga-empat detik namun getarannya sangat terasa.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi langsung berkoordinasi dengan perangkat daerah di desa dan kecamatan untuk mengetahui keadaan pascagempa.
Petugas pada BPBD Iwan Herniwan mengatakan, koordinasi dengan perangkat daerah seperti dari pihak desa dan kecamatan sebagai upaya untuk mengetahui akibat gempa tersebut.
"Kami belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa itu, tetapi kami langsung berkoordinasi dengan perangkat daerah ini," kata Kasie Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi itu.
Sementara informasi yang dihimpun dari warga yang tinggal di daerah selatan Kabupaten Sukabumi, tidak terlalu merasakan gempa yang berpusat di Ujung Kulon tersebut.
Bahkan dia ntara warga masyarakat ada yang mengaku tidak merasa terjadi gempa dengan kekuatan 5,2 SR tersebut. Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai adanya bangunan yang rusak akibat gempa.