Rabu 24 Nov 2010 05:58 WIB

Penyakit ISPA Masih Mendominasi di Pengungsian Merapi

Pengungsi Gunung Merapi
Pengungsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kesehatan menyebutkan, hingga kini pola penyakit di lokasi pengungsian tertinggi adalah inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Hal tersebut diketahui berdasarkan data jumlah orang yang berobat ke klinik atau pos pelayanan kesehatan.

Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tritarayati di Jakarta, Selasa (22/11) menyampaikan, berdasarkan kualitas udara di 34 titik yang diteliti oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Daerah Istimewa Yogyakarta dibantu BBTKL Surabaya, partikel debu total suspended particulate (TSP) dan particulate matter (PM) yang paling tinggi kadarnya.

”Untuk kadar air, PH air rendah dan kandungan yang tertinggi adalah Selenium (Se). Namun dampak dari tingginya Se ini belum dapat diketahui,” kata Tritarayati.

Sementara, untuk penyakit tidak menular, Kemenkes akan melakukan pemeriksaan penyakit hipertensi dan dampak polusi udara. Selain itu, juga melakukan pemantauan kepada pasien yang memperoleh obat TB Paru (OAT) dan HIV/AIDS (ARV).

Selain itu, Kemenkes bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah juga melakukan imunisasi campak bagi anak-anak di lokasi pengungsian bencana letusan Merapi. Imunisasi rutin dilakukan setelah pengungsi kembali ke tempat tinggalnya atau hunian sementara (huntara).

Hingga kini, bantuan untuk korban terus mengalir, Dharma Wanita Persatuan Kemenkes  memberikan bantuan total Rp 19 juta yang digunakan untuk membeli ember cuci, mesin jahit, dan personal hygiene kit seperti pembalut wanita.

sumber : kominfo-newsroom
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement