REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Jembatan Gondolayu masih aman untuk dilewati. Berdasarkan pemeriksaan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DI Yogyakarta, Selasa (30/11), kerusakan tidak terjadi pada pondasi, melainkan hanya pada tebingnya.
"Gondolayu itu yang retak tebingnya. Masih aman," ujar Kepala Dinas PU DI Yogyakarta, Rani Sjamsinarsi, di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Selasa (30/11) malam. Untuk mengatasi keretakan tebing itu, pihaknya akan memasang bronjong. Bronjong adalah anyaman kawat yang kemudian diisi batu sebagai penahan tebing.
Seperti yang diketahui, pada Senin (29/11) sore banjir lahar dingin kiriman dari puncak Gunung Merapi menerjang kawasan beberapa kawasan di Yogyakarta. Aliran lahar dingin itu juga menghantam beberapa jembatan, termasuk Jembatan Gondolayu.
Jembatan tersebut kemudian sempat ditutup beberapa saat karena ada indikasi keretakan pada pondasi sisi Utara Barat. Namun, ketika aliran lahar dingin sudah tidak terlalu deras dan debetnya menyurut, jembatan kembali dibuka.
Dari hasil pemeriksaan Dinas PU DI Yogyakarta, sebanyak 11 jembatan yang dilalui aliran lahar dingin masih dalam keadaan baik. Keretakan hanya ditemukan di tebing Jembatan Gondolayu, bukan pada pondasinya.
Sementara itu, Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Kali Opak dan Serayu, Imam Mardjianto, mengatakan akibat banjir lahar dingin Senin lalu, daerah yang paling besar mengalami kerusakan adalah di sekitar bagian belakang Masjid Syuhada. Di sisi Jalan I Nyoman Oka terjadi longsor.
"Ada beberapa bagian di dekat Masjid Syuhada yang dilakukan kegiatan perlindungan sementara," katanya. Perlindungan itu menggunakan karung plastik dan bronjong. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lagi longsor susulan.