REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Kepala Kepolisian Resort Kota Jayapura, AKBP Imam Setiawan, SIK, mengatakan DK alias Dani Kogoya merupakan kelompok baru yang diduga dari Operasi Papua Merdeka didasarkan temuan sejumlah dokumen-dokumen kelompok tersebut.
"Dari dokumen yang ditemukan di rumahnya di pegunungan belakang kompleks BTN Puskopad, Kelurahan Awiyo, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, mengarah ke seseorang yang berinisial DK," katanya kepada sejumlah wartawan di Jayapura, Sabtu.
Ketika ditanya apakah, kelompok tersebut mempunyai hubungan dengan penembakan di Nafri pada Minggu (28/11) lalu yang menewaskan seorang pengendara motor dan melukai empat orang lainnya, Setiawan tidak menjawab secara langsung tetapi meminta wartawan menyimpulkan sendiri. "Kalau saya lihat (Jelaskan, red) sudah bisa menjawab," katanya diplomatis.
Sebelumnya pada Jumat (3/12) dini hari, aparat keamanan TNI dari Komando Resor Militer 172/Praja Wirayakhti di Bawah Kendali Operasional (BKO) Kepolisian Resor Kota Jayapura melakukan penyergapan di salah seorang rumah warga berinisial DK selain berhasil menahan delapan orang, juga ditemukan puluhan amunisi yang diduga milik kelompok bersenjata.
Adapun nama-nama delapan orang yang diamankan adalah Nius Kogoya, (23 tahun), Ito Tabuni (23), Elimin Jikwa (27), Lani Boma (24),Maluk Tabuni (21), Lambertus Siep (21), Nalius Jikwa (26), dan seorang dicurigai sebagai pendeta.
Usai penggerebekan dan penangkapan itu, aparat gabungan TNI/Polri melakukan olah tempat kejadian perkara dengan menggunakan metal detector, dan saat aparat menyisir dalam sebuah gereja yang ada di samping rumah Dani Kogoya, ditemukan amunisi.
Amunisi itu berisi, kaliber 5,56 M.16 sebanyak 40 butir, kaliber 7,62 sebanyak satu butir, amunisi revolver 2 butir, dan beberapa cap dan stempel kelompok bersenjata, yang ditanam di bawah altar gereja. "Setelah melakukan pengembangan dan olah TKP ditempat penggerebekan, kami temukan lagi dua kotak amunisi dan beberapa dokumen OPM, katanya.
Sebelumnya seorang warga berstatus narapidana atas nama Miron Wetipo (23 tahun) yang diduga salah satu anggota kelompok pengacau keamanan, tewas tertembak anggota TNI/Polri yang sedang melakukan penyisiran di pegunungan belakang kompleks BTN Puskopad, Awiyo, Abepura, Jayapura. Sementara itu, ke-delapan orang tersebut masih ditahan di Mapolresta Jayapura dalam tahap pemeriksaan, sedangkan korban Miron Wetipo setelah tertembak langsung dibawa ke RS Bhayangkara.