REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Sejumlah warga dari RW XXI Lemah Abang, Kadipiro, Banjarsari, yang tergabung dalam Forum Masyarakat RW XXI Lemah Abang, menyatakan penolakan terhadap pembuatan sumur dalam di sekitar kawasan tersebut. Mereka menilai sumur dalam tersebut dapat mengurangi kualitas air di sekitarnya.
Salah satu warga dari Lemah Abang, Sri Sarwo Edi mengatakan keberadaan sumur tersebut cukup meresahkan warga. Mereka menilai proyek pembuatan sumur dalam dari pemerintah pusat tersebut tidak mengindahkan dampak lingkungan. ”Proyek sumur dalam ini melanggar criteria yang disyaratkan yaitu jauh dari jangkauan PDAM serta masyarakat sulit mendapatkan air. Padahal, disini kestersediaan air sudah tidak ada masalah,” paparnya kepada wartawan, Senin (6/12).
Diungkapnya, pembuatan sumur tersebut juga belum perlu dilakukan. Kawasan tersebut telah mendapat pasokan air dari PDAM. Selain itu, sumur galian juga masih bisa dimanfaatkan warga. “Gali sumur tujuh meter saja, di sini sudah keluar air, “ ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menemui dengan warga Lemah abang pada Rabu (8/12). Menurut Wakil Walikota (Wawali) Solo FX Hadi Rudyatmo mengemukakan melalui pertemuan itu, Pemkot berharap dapat mengetahui penyebab penolakan warga. Pasalnya, sebelum proyek tersebut dilaksanakan, Pemkot telah melakukan survei dan mayoritas warga setempat menerima dilaksanakannya proyek tersebut.
“Kami juga belum mengetahui, penolakan warga dasarnya apa. Sebab sebelum proyek tersebut dilaksanakan, Pemkot sudah melakukan survei dan mayoritas warga telah menyetujui pelaksanaan proyek tersebut, “ ujarnya.
Menurut Rudy, sapa akrabnya, proyek tersebut merupakan program pemerintah pusat untuk mengantisipasi kelangkaan air dalam jangka waktu 20 tahun ke depan. Saat ini, lanjut dia, proses awal pembuatan sumur dalam di RT 5 yang sudah sampai tahap penyambungan sampai ke rumah tangga bahkan sudah berjalan.“Terlebih saat ini ada indikasi air telah tercemar. Sehingga kalau sekarang ini ada yang menolak, justru sangat janggal. Sebab proyek ini nantinya akan membawa banyak manfaat apabila bisa dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat, “ ujarnya.
Lebih lanjut, Rudy menjelaskan sumur dalam tersebut tidak akan mempengaruhi keluarnya air di sumur dangkal milik warga setempat. Hal ini lantaran, aliran air dalam tidak langsung berhubungan dengan air di sumur dangkal. “Jangan berpikiran kalau kerjanya seperti bejana berhubungan yang akan mempengaruhi munculnya air dangkal sehingga berakibat sumur-sumur warga lainnya tidak keluar airnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Agus Djoko Witiarso menambahkan pelaksanaan proyek pembuatan sumur dalam itu sebelumnya telah memperoleh persetujuan dari masyarakat setempat. “Setidaknya sudah ada 160 warga setempat yang menyatakan menerima dilaksanakannya proyek tersebut,” terang Agus.
Proyek pembuatan sumur dalam tersebut, imbuh Agus, sudah dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Untuk tahun 2010, lanjut dia, selain di RT 5/RW XXI Lemah Abang, Kadipiro, proyek serupa juga dilaksanakan di Ngemplak Sutan, Mojosongo, Jebres.