REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Wakil gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho mengajak seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Sumut untuk bersama melaksanakan gerakan sosialisasi optimalisasi pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) Muslim. Nantinya ZIS tersebut dikutip langsung dari gaji para PNS muslim sesuai dengan golongannya.
Ketua Badan Pelaksana Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Provinsi Sumut Amansyah Nasution, dengan ajakan langsung Wagub ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengumpulan ZIS di lingkungan Pemprov khususnya bagi PNS yang beragama Islam. “Nantinya setiap bulan Unit Pengelola Zakat pada masing-masing SKPD maupun BUMD akan mengumpulkan ZIS tersebut untuk kemudian dieserahkan kepada Bazda Sumut,” ujarnya, Selasa (14/12).
Dijelaskan, zakat yang dihimpun tersebut adalah sebesar 2,5 persen dari gaji bulanan PNS Muslim yang telah cukup nishab dan bagi mereka yang gajinya belum mencapai nishab maka dipungut infaq bulanan, yaitu golongan I Rp 5000, golongan II Rp 10.000, golongan III Rp 15.000 dan golongan IV Rp 20.000.
Dikemukakan Bazda Sumut sejak berdiri tahun 1992 dengan nama Baziz sampai saat ini mengalami pasang surut dalam jumlah penerimaan ZIS. Pada tahun 2008 terhimpun Rp 1,8 miliar, kemudian turun menjadi Rp 1,4 miliar tahun 2009, sementara pada tahun 2010 ini dari target penerimaan ZIS Rp 1,8 miliar hingga akhir November baru terhimpun Rp 1,3 miliar.
“Meski begitu kami tetap optimis. Pada tahun 2011 ditargetkan peningkatan penerimaan dari jumlah penerimaan yang dapat direalisasikan pada tahun 2010 atau meningkat dari Rp 1,3 miliar menjadi Rp 1,8 miliar,” ujarnya. Apalagi dengan kebijakan untuk mengutip langsung ke SKPD secara teratur setiap bulan, sebagaimana yang akan dicanangkan Wagub Gatot Pujo Nugroho, kemarin.
Tentang penyaluran, jelasnya, Bazda menyalurkannya dalam bentuk santunan konsumtif maupun pemberdayaan. Pada tahun 2010 ini Bazda memberikan santunan tetap secara bulanan antara lain kepada jompo miskin sebanyak 121 orang, anak yatim miskin 216 orang dan honor da’i daerah terpencil sebanyak 79 orang.