Jumat 24 Dec 2010 05:22 WIB

Polda Dalami Kasus Salah Tembak Mahasiswa UPN

Rep: yoe/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Polda DIY masih meneliti kasus ditembaknya mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta oleh anggota polisi dari Polsek Depok Timur, Sleman. ''Tentu saja kami akan memeriksanya, bahkan kami sudah mengamankan petugas yang bersangkutan. Senjata mereka juga sudah kami ambil,'' kata Kapolda DIY Brigjen Pol Ondang Sutarsa BS, Kamis, usai memimpin upacara gelar pasukan Operasi Lilin 2010 di Mapolda.

Namun, menurut Kapolda, untuk sementara fokus kepolisian adalah berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan Widiarto, korban penembakan tersebut. ''Kami tentu akan bertanggung jawab. Kami akan memeriksa semuanya nanti, baik itu polisinya, korban dan juga saksi-saksinya untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya,'' kata Kapolda.

Ia mengatakan kemungkinan besar kasus ini terjadi karena kesalahpahaman. Saat itu, polisi yang bertugas bermaksud memeriksa anak-anak muda itu, terhadap kemungkinan apakah mereka terlibat kejahatan pencurian sepeda motor.

Sayangnya, kata Kapolda, saat itu yang terjadi anak-anak muda ini melarikan diri sehingga kecurigaan polisi semakin menguat.  ''Mereka akhirnya menembak korban, setelah sebelumnya melepaskan tembakan peringatan,'' kata Kapolda.

Menurut Kapolres Sleman, AKBP Irwan R, kasus ini terjadi saat dua anak buahnya dari Polsek Depok Timur sedang melakukan patroli rutin di wilayah kerjanya pada Rabu (22/12) dini hari. Lokasinya di kawasan Dusun Jepit, Caturtunggal, Condongcatur, Depok, Sleman.

Saat itu, kata Kapolres, dua anak buahnya yang berboncengan dengan sepeda motor berpapasan dengan empat sepeda motor yang dikendarai para anak muda, salah satunya adalah Kawasaki Ninja yang dituntun. Lokasinya di kawasan Dusun Jepit, Caturtunggal, Condongcatur, Depok, Sleman.

Saat itu, kata Kapolres, setelah berpapasan itu, anak buahnya memutuskan mendatangi rombongan anak muda itu untuk memeriksa. Namun, saat didekati, para anak muda itu melarikan diri, bahkan tetap lari setelah anak buahnya meneriakkan bahwa mereka adalah polisi.

Setelah memberikan tembakan peringatan, kata dia, pada anak muda ini tidak juga menyerahkan diri, sehingga anak buahnya memutuskan menembak salah satu dari mereka. ''Tembakan dikeluarkan dari jarak antara 10-20 meter,'' kata Kapolres.

Ia menolak bila dikatakan anak buahnya berlebihan dalam kasus ini. ''Lebih tetap kasus ini terjadi karena adanya kewaspadaan yang tinggi pada diri aparat yang bertugas di daerah tersebut,'' katanya.

Dijelaskannya, selama ini memang di daerah Depok ini telah sering terjadi kehilangan motor. ''Bisa dikatakan setiap hari terjadi satu kehilangan sepeda motor. Kasus pencurian sepeda motor ini sudah meresahkan masyarakat disana,'' kata dia.

Ia mengakui anak buahnya yang bertugas saat itu tidak berpakaian dinas, sehingga bisa saja para anak muda ini mengira mereka bukanlah polisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement