REPUBLIKA.CO.ID,REMBANG--Puluhan rumah warga di Desa Karangaji, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jumat (24/12) malam, rusak bervariasi akibat diterjang angin puting beliung.
Menurut Camat Kedung Suhendro, di Jepara, Sabtu, peristiwa angin puting beliung tersebut terjadi Jumat sekitar pukul 22.30 WIB, yang diawali dengan turun hujan. "Berdasarkan hasil identifikasin di lapangan, tidak ditemukan adanya korban jiwa, meskipun ada tiga rumah warga yang rusak berat," ujarnya.
Adapun jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan secara bervariasi sebanyak 90 rumah dan sebuah gedung sekolah madrasah di desa setempat juga rusak. Dari 90 rumah rusak tersebut, kata dia, ada tiga rumah warga yang mengalmai kerusakan berat, salah satu di antaranya tidak bisa ditempati karena hampir separuh genteng rumah tersapu angin.
"Untuk sementara, hanya satu keluarga yang harus mengungsi ke warga sekitar karena kondisi rumahnya yang tidak memungkinkan untuk ditempati," ujarnya. Rumah warga yang mengalami kerusakan parah maupun sedang, katanya, dilaporkan kepada Pemkab Jepara agar mendapatkan bantuan.
Sedangkan bantuan sementara yang diberikan kepada korban bencana tersebut, yakni beras sebanyak 3,5 kuintal dan mi instan sebanyak 10 dos. Sedangkan kerusakan rumah warga, kata dia, umumnya terjadi pada genteng rumah yang beterbangan karena ditiup angin puting beliung. "Hingga hari ini (25/12) warga masih bergotong royong membersihkan genteng yang berserakan," ujarnya.
Adapun jumlah kerugian akibat peristiwa tersebut, kata dia, belum diketahui karena masih dalam proses penghitungan.
Peristiwa angin puting beliung di wilayah Kecamatan Kedung, katanya, tidak hanya sekali. "Bahkan, pada bulan November 2010 lalu juga terjadi hal serupa di Desa Sowan Kidul dan Bulakbaru," ujarnya.
Untuk itu, dia mengimbau, lewat kepala desa di wilayah Kecamatan Kedung untuk meminta warganya waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana angin puting beliung. "Setidaknya, dengan kewaspadaan ini bisa meminimalkan kemungkinan jatuhnya korban jiwa," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga setempat, Markonah, mengatakan sebelum terjadi angin puting beliung, terdengar angin kencang dan suaranya sangat keras disertai hujan. "Tak lama berselang, genting rumah warga mulai beterbangan dan terdengar suara gemuruh," ujarnya.
Kepanikan warga, katanya, semakin meningkat ketika listrik ikut padam.
Selain mengakibatkan puluhan rumah warga rusak, katanya, sejumlah pohon milik warga turut tumbang.