REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Kapal pengangkut semen yang berlayar dari Jakarta menuju Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat, terdampar di perairan Pesisir Lampung Barat pada Senin (27/12) sekitar pukul 03.00 WIB. Kapal terdampar akibat dihantam gelombang tinggi yang melanda perairan daerah itu.
Berdasarkan pantauan kapal Armada Mandiri itu kandas di perairan dangkal di wilayah Pekon, Kampung Jawa, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Lampung Barat, sekitar 340 km sebelah barat Bandarlampung. Tempat kandasnya kapal barang itu menjadi tontonan warga setempat, sementara nakhoda dan 22 awak kapal itu berhasil diselamatkan warga bersama aparat terkait.
Tim yang berasal dari Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Barat, pihak kepolisian dan TNI telah melakukan pengamanan atas kapal tersebut, meski agak terlambat tiba di lokasi karena medannya yang sulit terjangkau. Sementara warga hingga Senin sore masih memadati lokasi kandasnya kapal tersebut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan tentang gelombang tinggi di perairan Indonesia, termasuk di perairan Lampung.
Hingga Selasa (28/12), BMKG mengingatkan semua pihak terkait tentang gelombang laut yang tingginya di atas empat meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung dan selatan Jawa, Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Perairan Kepulauan Natuna dan Anambas, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso hingga selatan Merauke.
Sedang gelombang setinggi 3-4 meter berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan, seperti Selat Sunda bagian selatan dan perairan selatan Kepulauan Mentawai hingga barat Lampung, demikian BMKG dalam situsnya.
Pada Senin, BMKG memprakirakan gelombang tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung hingga Bengkulu, Perairan Kepulauan Natuna dan Anambas, Laut Natuna, Perairan selatan Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso dan Perairan Merauke.