Rabu 29 Dec 2010 00:31 WIB

Wih, Pohon Peninggalan Belanda Dilarang Ditebang

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Guna melestarikan sejarah, yang merupakan budaya peninggalan zaman Belanda, pemerintah kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan kebijakan yang melarang menebang pohon peninggalan zaman kompeni tersebut. Kalau pun ditebang, haarus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pemkot setempat.

"Namun demikian pihak pemerintah terus memantau kedaan pohon tersebut sebab dimusim penghujan disertai angin kencang pohon mulai tumbang satu persatu akibat termakan usia," kata Wakil Wali Kota H Mohan Roliskana di Mataram, Selasa (28/12).

Kepada wartawan dia menjelaskan, pohon pelindung yang kini telah berusia lebih dari seratus tahun sebagian besar berada di jalan Langkao, Pejanggik dan jalan Selaparang Mataram yang terdiri atas pohon kemiri dan asem. Beberapa waktu lalu saat terjadi angin kencang sebatang pohon tua tumbang di jalan Selaparan Mataram dan mengakibatkan kendaraan tidak dapat lewat dan terpaksa berpindah jalur.

Ketika itu belum ada petugas Dinas Pertamanan yang membersihkan atau menyingkirkan pohon besar tersebut, sementara pada pekan lalu sebatang pohon kenari juga tumbang di jalan Langko mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Dikatakan, tidak boleh menebang pohon kecuali seizin wali kota, karena pohon-pohon tersebut dapat memperindah wajah Kota Mataram.

Sepanjang jalan negara sekitar tujuh km di daerah ini berderetan pohon-pohon besar peninggalan zaman belanda, sehingga pejalan kaki terlindung dari terik matahari. Pihak Dinas Pertamanan telah berupaya melakukan peremajaan sebagai penggati pohon-pohon yang usianya sudah tua dengan menanam pohon mahoni dan kenari di sebelah pohon besar itu.

Hal ini dilakukan sebagai upaya memperindah Kota Mataram yang sekarang terlihat bagus dengan peninggalan sejarah zaman Belanda selain pohoh juga dengan bangunan bersejarah di Ampenan. Dikatakannya, pengembangan Ampenan menjadi objek wisata kota tua di Kota Mataram tidak terlalu sulit, karena Ampenan berada sejajar dengan objek wisata internasional Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.

"Untuk itu program pembangunan objek wisata untuk kota tua ini memang segera menjadi perhatian Pemkot Mataram agar keberadaannya tidak punah," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement