REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Tim SAR Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis siang berhasil menemukan lagi satu kerangka mayat di Dusun Glagahmalang, Desa Kepuharjo yang diduga merupakan korban bencana erupsi Gunung Merapi. "Mayat yang tinggal sedikit daging dan tulang kerangka ini, ditemukan di dekat barak pengungsian Desa Glagaharjo yang hancur dan terbakar akibat terjangan awan panas Merapi," kata anggota Tim SAR Kabupaten Sleman Dalimin.
Menurut dia, kondisi mayat tersebut sudah sulit dikenali, termasuk jenis kelaminnya karena kondisinya memang sudah sangat rusak.
"Dugaan kami mayat tersebut merupakan warga setempat, dan saat ini telah dikirim ke Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) DR Sardjito Yogyakarta," tuturnya.
Ia mengatakan, penemuan mayat tersebut berawal saat warga setempat membuka akses jalur di tepi Sungai Gendol yang menghubungkan Dusun Srunen dengan Dusun Ngancar di Desa Glagaharjo yang tertimbun material vulkanik Gunung Merapi.
"Saat warga melakukan penggalian di sekitar bekas barak desa mereka menemukan kerangka manusia, temuan ini selanjutnya dilaporkan kepada kami dan langsung kami lakukan evakuasi bersama dengan petugas kepolisian," paparnya, menjelaskan.
Dalimin mengatakan, saat ditemukan mayat tersebut berada di luar barak dan sebagian tulang kerangka sudah berserakan. "Kemungkinan korban saat kejadian berusaha untuk menyelamatkan diri, namun awan panas lebih dulu menerjangnya," ujarnya, menduga.
Koordinator SAR dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman Haryono menjelaskan, kemungkinan besar mayat tersebut tertinggal saat terjadi erupsi besar Merapi. "Karena saat kejadian kondisinya gelap dan kendaraan terbatas, kemungkinan besar korban adalah relawan atau penanggung jawab barak pengungsian atau koordinator barak setempat," katanya.