REPUBLIKA.CO.ID, CINANGKA- Kantor Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, tertutup debu dan selama sepekan ini kegempaan tidak terbaca, karena salah satu alat pada Seismometer tidak berfungsi.
"Debu dari Gunung Anak Krakatau (GAK) mengarah ke pos pemantau sudah beberapa hari ini," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Anton S Pambudi, Senin.
Dia menjelaskan, debu yang mengarah ke pos pemantau volumenya berbeda, lebih banyak hal ini dikarenakan angin yang bertiup kencang. "Debu vulkanik dari perut GAK memang mengarah ke Banten atau timur, namun kami di pos pemantau selain tidak bisa memantau kegempaan, juga tidak bisa melihat ketinggian asap secara visual lantaran tertutup debu," ujarnya.
Meski kegempaan dan ketinggian asap tidak terpantau namun dentuman dan getaran masih dirasakan. "Sepanjang kemarin saja, kami mencatat lima kali dentuman, dan delapan kali getaran," katanya menambahkan.