REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN – Meski sudah surut, banjir susulan masih berpeluang terjadi di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, curah hujan, masih terus tinggi dan diperkirakan masih akan berlangsung sampai akhir Januari. Pendangkalan sungai akibat banyaknya bangunan yang kini mengapit sungai yang melintas kota Medan, serta pembalakan hutan di bagian hulu, disebut-sebut sebagai penyebab banjir.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cabang Polonia Medan, Firman, mengatakan, kemungkinan masih adanya banjir kiriman tersebut akibat intensitas curah hujan di daerah pegunungan masih tinggi. “Seperti misalnya di daerah Tanah Karo dan Berastagi sekitarnya dan ini kemungkinan masih terus terjadi hingga akhir Januari 2011,” katanya.
Ia mengatakan, kondisi itu terjadi karena adanya gangguan cuaca di Selat Malaka yang membuat awan confeksi menjadi aktif dan curah hujan disertai petir. “Kalau kita lihat, kejadian banjir tadi pagi yang membuat sebagian warga terpaksa mengungsi ketempat yang agak lebih tinggi, ini dikarenakan curah hujan dipegunungan tinggi mencapai 89 mm,” kata Firman.
Tidak hanya itu saja, BMKG memprediksi curah hujan di pegunungan akan terjadi titik puncak curah hujan diatas 100 mm. “Soal kapan besarnya curah hujan yang terjadi, kita tidak tahu secara jelas. Namun yang pasti kita harapkan seluruh masyarakat dan Pemerintah Kota Medan wajib melakukan antisipasi guna meminimalisir terjadinya korban jiwa,” katanya.
Banjir kiriman ini diperkirakan tidak hanya terjadi di Kota Medan namun juga berpotensi terjadi di wilayah lainnya di Sumut seperti Serdang Bedagai (Sergei), Langkat, Labuhan Batu dan Asahan. “Sebab akan terjadinya pergeseran awan kearah wilayah tersebut dikarenakan dorongan dari angin,” katanya.