REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Sebanyak 189 rumah di Kabupaten Magelang rusak akibat diterjang lahar dingin yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir pascaerupsi Merapi 2010. Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Utoyo di Magelang, mengatakan hingga sekarang terdapat sekitar 4.189 jiwa korban lahar dingin mengungsi di 10 titik pengungsian.
Utoyo mengemukakan, upaya yang dilakukan pemerintah untuk penanganan material lahar dingin yakni melakukan pengerukan alur sungai dan membersihkan material yang menutup jalan.
Pengungsian di Lapangan Jumoyo terdapat 1.005 pengungsi dari Dusun Gempol, Seloiring, Tegalsari, Kadirogo, dan Kemburan. Tempat Pengungsian Akhir Tanjung terdapat 1.200 pengungsi dari Desa Sirahan, Balai Desa Sriwedari 702 pengungsi dari Desa Sirahan.
Balai Desa Adikarto 192 pengungsi dari Sudimoro, Panti Marhaen terdapat 48 pengungsi dari Prumpung, Balai Desa Ngrajek 648 pengungsi dari Ngemplak, Balai Desa Seloboro 69 pengungsidari penghuni asrama SMK 1 Salam.
Rumah Kades Kamongan 147 pengungsi dari Nganggrong, Lapangan Jamblangan 111 pengungsi dari Dusun Ngelorejo, dan rumah Kades Srumbung 67 pengungsi dari Dusun Krajan.
Ia mengatakan, Pemkab masim mempunyai dana tanggap darurat sebanyak Rp 800 juta. Untuk mencukupi 4.000 pengungsi rata-rata per hari dibutuhkan dana untuk lauk pauk sekitar Rp 18 juta atau dana masih cukup untuk 44 hari ke depan.