Sabtu 15 Jan 2011 05:40 WIB

Jembatan Selat Sunda Mendesak Dibangun

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Krisman Purwoko
Antrean truk di Pelabuhan Merak.
Foto: Antara
Antrean truk di Pelabuhan Merak.

REPUBLIKA.CO.ID,CILEGON--Sejumlah pengemudi truk angkutan barang yang tengah antre untuk menyeberang di Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung mendesak pemerintah agar mempercepat rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda. Mereka berharap gelombang laut tidak lagi menjadi hambatan utama menyeberangi Selat Sunda setelah dibangun jembatan.

Salah seorang pengendara truk, Erwin Silitonga, 50 tahun, mengeluhkan antrean panjang yang kerap terjadi di Pelabuhan Merak. Erwin sangat menyayangkan alasan pihak pelabuhan yang selalu menyalahkan faktor cuaca terkait  antrean panjang tersebut. "Alasannya selalu kapal sulit sandar karena cuaca buruk, sehingga terjadi antrean," keluh Erwin, Jum'at (14/1).

Hal senada juga dikatakan Widianto, 45 tahun, salah seorang pengemudi lainnya. Menurutnya, laju kendaraan yang menyeberang melintasi Selat Sunda terus bertambah, namun hal ini tidak dibarengi dengan pengembangan pelabuhan yang memadai, serta penyediaan kapal yang layak.

Sedangkan, pembangunan dermaga 5 di Pelabuhan Merak juga tidak menyelesaikan masalah antrean kendaraan. Karena infrastruktur penunjang dermaga tersebut tidak berfungsi optimal. Antara lain, tidak adanya pemecah gelombang. Sehingga 32 kapal yang ada di Pelabuhan Merak tidak dapat berfungsi semua. Saat ini antrean ribuan kendaraan di Pelabuhan Merak telah mencapai 2 kilometer hingga keluar pelabuhan.

Menurut Widianto, kemacetan dan antrean di pelabuhan tidak perlu terjadi apabila sudah ada Jembatan Selat Sunda. Sehingga arus angkutan barang yang melintasi Selat Sunda tidak terkendala gelombang tinggi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, Widodo Hadi, mengatakan pembangunan Jembatan Selat Sunda sudah di depan mata. Pemerintah telah membentuk Badan Usaha Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda (BUKSISS). Badan inilah yang akan mendapat tugas dari pemerintah untuk mengeksekusi megaproyek Jembatan Selat Sunda dengan nominal tak kurang dari 15 miliar dolar AS.

Saat ini studi kelayakan dan perancangan awal sudah memasuki tahap akhir. Diharapkan studi kelayakan dan perancangan awal Jembatan Selat Sunda bisa rampung tahun ini sehingga proyek pembangunan fisiknya bisa dilakukan awal 2014. “Pembangunan Jembatan Selat Sunda ini menjadi prioritas nasional,” kata Widodo.

Menurut Widodo, pengoperasian Jembatan Selat Sunda nantinya tidak terpengaruh cuaca buruk atau gelombang tinggi. Sehingga, arus angkutan barang dan manusia  dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatra bisa ditempuh setiap saat. “Jembatan ini nantinya akan dibangun 20 meter di atas permukaan laut. Sehingga tinggi gelombang rata-rata yang terjadi di Perairan Selat Sunda tidak akan berpengaruh pada lalu lintas di atas jembatan,” kata Widodo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement