REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemprov DI Yogyakarta mulai membangun jembatan di jalan alternatif Magelang-Solo di Dusun Salam, Wukirsari, Kecataman Cangkringan, Sleman. Jembatan di Kali Opak ini ambrol tak tersisa diterjang lahar dingin tanggal 4 Januari lalu. Pembangunannya dimulai Jumat lalu.
Hanya saja, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DIY, Rani Sjamsinarsi, sifat pembangunan ini hanya sementara mengingat kawasan Kali Opak di sekitarnya belum stabil benar. ''Jembatan ini hanya untuk sementara, karena lahar dingin di Sungai Opak diperkirakan masih akan terjadi. Yang penting, jalur alternatif itu bisa difungsikan dulu,'' kata Rani.
Meskipun bersifat sementara, ia menjamin konstruksi jembatan ini cukup kuat sehingga bisa dilalui oleh kendaraan beroda empat.
Jembatan baru ini dibangun dengan menggunakan rangka baja. Panjang jembatan baru ini direncanakan membentang 25 meter. Kata Rani, sebelum terkena lahar dingin, jembatan lama hanya sepanjang 7,8 m. Tapi, kini lebar Kali Opak di kawasan ini sudah mencapai 25-30 meter, sihingga bentangan jembatan harus disesuaikan.
Selain jembatan Salam, dua jembatan pemerintah juga segera membangun dua jembatan lainnya yang juga hancur karena terjangan lahar dingin di Kali Opak -- masing-masing jembatan di Dusun Panggung dan Teplok, di Desa Argomulyo, Cangkringan. Humas Pemkab Sleman, Endah SW, pembangunan dua jembatan ini juga hanya bersifat sementar, dan dibuat hanya dari kayu glugu (kelapa).