Senin 17 Jan 2011 11:19 WIB

Punkers Bikin Resah Warga Dumai

Sekelompok anak punk, ilustrasi
Sekelompok anak punk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI-- Sejumlah masyarakat Kota Dumai, Riau, mulai mengeluhkan kenakalan-kenakalan anak "punk" yang kerap memaksakan kehendak agar warga membayar aksi mengamen yang mereka lakukan.

"Kalau nggak diberi uang, terkadang mereka mengeluarkan kata-kata kasar," kata seorang warga Dumai, Riwanda, Ahad.

Seorang mahasiswa yang mengaku sering nongkrong di salah satu kafe Jalan Ombak ini mengatakan perilaku tidak menyenangkan oleh komunitas anak punk tersebut membuatnya dan beberapa teman kuliahnya kian jengkel.

"Terkadang karena begitu kasarnya kata-kata yang dilontarkan anak punk membuat kami emosi hingga beberapa kali kami hampir adu jotos," katanya.

Di lain sisi, seorang ibu rumah tangga bernama Devi meresahkan ulah anak punk yang menurutnya kerap berpakaian setengah telanjang.

"Itu sama artinya pornoaksi. Karena kebanyakan anak punk terutama yang perempuan berpakaian "senonoh". Selain itu, mereka yang berpasangan juga terkadang saling berciuman di muka umum banyak tanpa memikirkan situasi dan kondisi," keluh Devi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kota Dumai, Pazwir, berencana akan menertibkan anak jalanan yang di dalamnya termasuk anak punk dengan cara memfasilitasi kehidupan mereka, yakni dengan memberikan mereka tempat tinggal, pendidikan, dan keahlian.

Sejak rencana tersebut diuraikan oleh Pazwir pada pertengahan 2010 lalu, pihak Dinsos hanya mampu mendirikan rumah singgah yang baru dihuni oleh belasan anak jalanan.

Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan jumlah anak jalanan atau anak punk yang masih berkeliaran di wilayah perkotaan yang kini telah mendatangkan keresahan masyarakat.

Berdasarkan data Dinas Sosial, lebih dari seratusan anak jalanan dan anak punk masih memilih untuk tidur di emperan kota dan mencari nafkah dengan berbagai kegiatan seperti mengamen dan meminta-minta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement