Ahad 23 Jan 2011 21:04 WIB

Kawasan Bencana Merapi Harus Dibangun Lagi

Red: Stevy Maradona
Taman wisata Tlogo Putri, Kaliurang, porak-poranda akibat erupsi merapi
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Taman wisata Tlogo Putri, Kaliurang, porak-poranda akibat erupsi merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta merilis peta Kawasan Rawan Bencana Merapi baru pasca letusan besar November tahun lalu yang ditengarai merupakan periode 100 tahun gunung api aktif itu.

Peta kawasan rawan bencana (KRB) tersebut telah menunjukkan secara jelas wilayah yang masuk daerah rawan ancaman primer letusan Gunung Merapi yang berupa "pyroclastic flow" atau aliran awan panas yaitu di KRB III.

Berdasarkan peta KRB baru itu, perubahan cukup drastis terjadi di dua kawasan yaitu di sisi selatan yang meliputi Kali Gendol dan di sisi barat yang berada di Kali Putih. Di kedua sungai yang berhulu di Gunung Merapi tersebut, jarak KRB III Merapi ditetapkan sejauh 15 kilometer (km) untuk Kali Gendol dan 12 km untuk Kali Putih, sedang kawasan lain masih tetap sama dengan peta sebelumnya yaitu dengan jarak enam hingga tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Melalui gambaran kejadian letusan yang terekam dalam peta ini, maka kami merekomendasikan bahwa wilayah yang masuk dalam KRB III tidak dijadikan sebagai lokasi permukiman mengingat ancaman primer letusan Gunung Merapi," kata Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo.

Namun demikian, BPPTK Yogyakarta tidak dapat memaksakan rekomendasi tersebut agar menjadi keputusan di tingkat pemerintah, karena pemerintah daerah setempat yang memiliki kewenangan untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah wilayah untuk dijadikan lokasi permukiman, ujar dia.

Meskipun tidak direkomendasikan sebagai lokasi permukiman, ia menambahkan, namun wilayah tersebut masih dapat dimanfaatkan sebagai wilayah budidaya, khususnya untuk pertanian. Khusus di Kabupaten Sleman, wilayah yang masuk dalam KRB III di antaranya meliputi delapan dusun yang masuk dalam dua kecamatan yaitu Ngemplak dan Cangkringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement