REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan arah abu vulkanik Gunung Bromo, Jawa Timur, terus berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh arah angin.
"Kalau tadi pagi (27/1), arah abu vulkanik menuju ke tenggara atau Kabupaten Lumajang. Tapi, arah itu kemungkinan bisa berubah lagi," kata Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Indrasto, saat dihubungi ANTARA melalui ponselnya, Kamis (27/1).
Menurut dia, abu vulkanik tersebut secara tidak langsung menggangu warga yang ada di sekitar Gunung Bromo. Bahkan, arah abu angin pada Kamis siang mengarah ke Kabupaten Jember. Namun demikian, lanjut dia, intensitas letusan Gunung Bromo hingga saat ini masih dalam batas kewajaran dan tidak terlalu mengkhawatirkan.
"Hingga saat ini status Bromo masih siaga," ujarnya.
Indrasto juga menyebutkan batas daerah aman masih dua kilometer dari arah kawah Gunung Bromo. "Hingga saat ini masih keluar material vulkanik berupa batu seukuran genggaman tangan di sekitar Bromo. Tapi, itu masih di kawasan kaldera atau dua kilometer dari kawah Bromo," ujarnya.
Sementara itu, letusan Strombolian (lava pijar disertai suara gemuruh dari kawah gunung) seperti halnya yang terjadi pada 30 Desember 2010 kini jarang terlihat. "Kadang-kadang masih ada lava pijar," katanya.
Diketahui gempa tremor terjadi secara terus menerus dengan amplitudo 25-37 milimeter dengan ketinggian asap sekitar 800 meter. "Mudah-mudahan intensitas letusan di Gunung Bromo secepatnya menurun sehingga warga sekitar bisa beraktivitas seperti biasanya," ujarnya.