REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman menghadapi kendala dalam memindahkan para pengungsi ke shelter (hunian sementara), karena umumnya para pengungsi ini menginginkan pemindahan dari barak pengungsian ke shelter dilakukan serentak.
Kata Bupati Sleman, ada warga satu RT yang rumah-rumahnya hancur karena erupsi Merapi minta dipindahkan bersamaan, bahkan ada juga warga satu dusun yang minta ditempatkan pada satu blok shelter yang sama.
Masalahnya, lanjut Bupati, pembangunan shelter dalam satu blok tidak dapat diselesaikan secara bersama-sama dalam kurun waktu yang singkat, karena pembangunan satu blok shelter ini dilaksanakan oleh beberapa lembaga donasi.
''Dengan kendala tersebut maka, ketika terdapat huntara yang sudah siap pakai, masyarakat belum mau menempati,'' kata Sri Purnomo, Sabtu (19/02) saat meninjau shelter Banjarsari di Desa Glagaharjo, Cangkringan.