REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Sebanyak 624 ruang kelas sekolah dasar (SD) yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam kondisi rusak berat. Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan Jember, Jumari, Senin, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap sekolah yang rusak setiap tahun.
"Dari 624 ruang kelas yang rusak, sebagian besar yang rusak karena usia bangunan yang sudah tua yakni sebanyak 603 ruang kelas, sedangkan sebanyak 21 ruang kelas rusak akibat bencana," tuturnya.
Menurut dia, sebanyak 624 ruang kelas SD yang rusak berada di 208 lembaga SD yang tersebar merata di Kabupaten Jember, sehingga Dinas Pendidikan mengusulkan ratusan sekolah tersebut mendapat anggaran dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. "Kami sudah mengusulkan perbaikan ratusan ruang kelas yang rusak berat kepada pemerintah pusat melalui DAK bidang pendidikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2011,"
paparnya.
Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan menerima dana sebesar Rp1,5 miliar dari APBD Jember untuk perbaikan ruang kelas yang rusak akibat bencana sebanyak 21 ruang kelas. "Kami sudah mengusulkan perbaikan ruang kelas yang rusak di sejumlah lembaga sekolah melalui APBD Jember," katanya.
Beberapa SD yang rusak akibat bencana alam antara lain SDN Andongsari I Kecamatan Tempurejo, SDN Suger Kidul I Kecamatan Jelbuk, SDN Tanggul Kulon III Kecamatan Tanggul, SDN Suci II Kecamatan Panti, dan SDN Kaliwining IV Kecamatan Rambipuji. Menanggapi hal itu, anggota Komisi D DPRD Jember, Hafidi, minta Dinas Pendidikan untuk memperbaiki sekolah yang rusak, agar kegiatan belajar tidak terhambat.
"Saya berharap tidak ada lagi ruang kelas yang rusak karena anggaran perbaikan sekolah yang rusak selalu dialokasikan dalam APBN dan APBD," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.