REPUBLIKA.CO.ID,BANDAACEH--Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh diminta segera memanggil orang-orang yang menyebarkan ajaran sesat untuk diberi pengarahan agar kembali mengamalkan agama Islam sebenarnya.
"MPU harus segera memanggil dan mempertanyakan bagaimana ajaran yang mereka sebarkan, sehingga meresahkan masyarakat," kata Ketua Dewan Penasihat Muhammadiyah Aceh Tgk Imam Suja di Banda Aceh, Selasa.
Menurut dia, dengan adanya diskusi dengan pemimpinan ajaran diduga sesat, maka bisa diketahui apakah ajaran mereka itu menyimpang atau mereka mengajarkan agama baru.
Ia mengatakan, selama ini ajaran yang mereka sebarkan dianggap sesat berdasarkan informasi dari mulut ke mulut. Hal ini telah menimbulkan kesan bahwa mereka telah menodai Islam.
Selain itu, kata dia, pengikut ajaran tersebut diminta transparan, tidak menutup diri menyebarkan ajarannya. Selama ini, mereka tidak pernah terbuka, sehingga melahirkan kecurigaan masyarakat.
"Jadi begini, saya kira, kita harus membangun dialog. Kalau kita dengar dari mulut ke mulut, banyak yang menyatakan orang itu salah, orang ini sesat, sementara kita sendiri belum melihat buktinya," kata dia.
Menurut dia, hingga kini belum ada bukti kuat bentuk ajaran yang disebarkan belum jelas apakah menyimpang dari Islam. Hanya saja banyak orang tahu dari mulut ke mulut bahwa mereka cuma shalat di malam hari yang diterangi lilin.
"Apakah informasi itu benar atau tidak karena kita belum mendapat penjelasan langsung dari penyebar ajaran Milata Abraham atau pun kelompok lainnya yang diduga menyimpang," katanya.
Ia mengatakan, kalau memang kelompok itu terbukti menyebarkan ajaran menyimpang, maka MPU harus bersikap tegas melarang mereka mengaitkan alirannya dengan Islam.
"Kalau aktivitas mereka dibiarkan sama saja membiarkan penodaan terhadap Islam. Kecuali kelompok itu membikin agama lain dan meminta pengesahan dari pemerintah. Negara ini menjamin kehidupan beragama dan melarang orang menistakan agama," katanya.
Ia menambahkan garis aqidah dalam Islam sudah begitu jelas dan tidak bisa diotak-atik. Kalau ada ajaran di luar itu dengan mengaitkan Islam berarti mereka bukan penganut Rasullah.
Untuk mengantisipasi terpengaruh terhadap umat muslim, kata dia, semua pihak perlu membentengi diri memperkuat aqidah agar tidak terpengaruh ajaran-ajaran yang menyimpang dari Islam.
"Aqidah Islam sudah jelas bahwa Rasullah Muhammad SAW tidak diingkari. Kalau ada kelompok yang mengingkari Rasullah, maka mereka bukan penganut Islam. Itu sudah jelas digariskan," tegas dia Tgk Imam Suja.