REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Sumatera Utara Zulkifli Effendi Siregar menilai, tuduhan dirinya melakukan pelecehan seksual atau perbuatan tidak senonoh terhadap seorang perempuan dimaksudkan untuk menjatuhkan dirinya. "Tuduhan itu tampaknya diarahkan kepada saya, untuk menjatuhkan saya dari posisi sebagai ketua partai," katanya kepada wartawan di Medan, Selasa.
Ketua DPD Partai Hanura Sumut itu dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap AT (19) di Hall Laponta Karaoke Siantar Hotel, Pematang Siantar pada 26 Februari 2011. Korban melaporkan kejadian itu ke Mapolres Siantar pada 5 Maret 2011 dengan tuduhan melakukan tindakan pidana kesopanan, sementara keesokan harinya Zulkifli Siregar balik melaporkan AT dengan pasal pencemaran nama baik.
Ia memastikan masalah yang saat ini menimpa dirinya merupakan bagian dari sebuah skenario besar untuk menggulingkan dirinya dari tampuk kekuasaan di Partai Hanura Sumut. "Ini rekayasa yang dilakukan orang-orang yang tidak puas dengan hasil musda (Musyawarah Daerah Partai Hanura Sumut) pada Oktober 2010 dan tidak siap menerima kekalahan. Mereka kader partai sendiri," katanya.
Zulkifli yang pada kesempatan itu didampingi Wakil Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut Edi Susanto Sembiring, Saut Simanjuntak dari DPC Partai Hanura Pematang Siantar serta sejumlah fungsionaris partai itu mengaku sudah mengetahui identitas orang-orang yang berada di balik rekayasa itu. "Kami sudah mengetahui siapa-siapa saja mereka dan saat ini kita tengah melengkapi bukti-buktinya. Kami juga sudah tahu kalau perempuan itu sengaja dibayar untuk menjebak saya," katanya.
Terkait tuduhan melakukan tindakan pelecehan seksual itu sendiri, Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Sumut itu mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum. "Biar saja pengadilan nanti yang memutuskan siapa yang bersalah dan siapa yang benar," ujarnya.
Ditanya tanggapan DPP Partai Hanura terkait persoalan itu, Zulkifli menyatakan dirinya bahkan sudah bertemu Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto. "Ketua umum sudah tahu apa yang terjadi dan beliau mendukung penuh sikap kami terhadap persoalan ini. Ketua umum juga meyakini ada aktor intelektual di balik ini dan beliau minta agar kasus diungkap hingga tuntas," katanya.
Menurut dia, Wiranto juga memastikan akan menjatuhkan sanksi tegas terhadap kader-kader yang terbukti bersekongkol melakukan pembunuhan karakter dan mencemarkan nama baiknya itu. "Kami tengah mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan. Sesuai instruksi ketua umum, proses hukum dalam kasus ini harus tetap jalan, sementara sanksi organisasi terhadap kader-kader yang terlibat akan ditentukan oleh DPP," katanya.