REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Ribuan warga Dusun Wanasari, Kota Denpasar, dan sekitarnya, Rabu (16/3), berebut telur yang diletakkan pada beberapa miniatur masjid dalam Festival Telur untuk memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Kegiatan tersebut sebagai bentuk ungkapan kegembiraan warga dalam memperingati Maulid Nabi atau hari lahirnya Nabi Muhammad SAW," kata Umardani, kepala dusun setempat, seusai pelaksanaan Festival Telur.
Dia mengatakan pelaksanaan festival kali ini lebih meriah dibandingkan perayaan 2010 karena jumlah pesertanya meningkat. Peningkatan ini seiring dengan makin tumbuhnya kesadaran warga untuk memeriahkan acara yang sudah berlangsung sejak zaman dahulu itu. "Tradisi ini sudah berlangsung sejak nenek moyang kami berada di wilayah ini dan terus berlangsung sampai sekarang," ujarnya.
Umardani menjelaskan festival itu diselenggarakan bertujuan untuk membina rasa kebersamaan di antara warga sekaligus memupuk kesadaran generasi muda untuk melestarikan tradisi unik tersebut. Peserta dalam Festival Telur diikuti oleh warga dari delapan rukun tetangga di wilayah yang juga dikenal sebagai Kampung Jawa itu.
Pada kegiatan tersebut, setiap peserta membawa beberapa miniatur masjid yang dihias dan berisi ratusan telur yang kemudian diperebutkan oleh warga setelah dinilai. "Pemenang dalam kegiatan itu mendapatkan hadiah yang menarik berupa uang tunai," ucapnya.
Sebelum dinilai, para peserta membawa miniatur itu keliling kampung. Iring-iringan peserta yang panjang itu membuat Jalan Ahmad Yani, tempat pelaksanaan festival, menjadi tersendat. Setelah usai berkeliling kampung, kemudian ditampilkan tarian rudat yang merupakan kesenian tradisional Islam itu.
Tarian ditampilkan oleh belasan pemuda yang menggunakan pakaian khas kombinasi pakaian Turki dan Bali. Mereka menggunakan pakaian serba hitam atau seluruh putih. Penampilan mereka mengundang perhatian ribuan warga yang memadati areal pelaksanaan festival di pertigaan Jalan Maruti dan Ahmad Yani.