REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI--Nasib 55 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bekerja di Jepang pascagempa dan tsunami yang melanda negara tersebut, saat ini belum di ketahui. "Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja untuk mengetahui nasib para TKI asal Sultra di Jepang," kata Kepala Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sultra, Zainal Abidin di Kendari, Rabu.
Zainal mengaku sejauh ini, Kementerian Tenaga Kerja belum memberikan informasi, apakah ada TKI asal Sultra yang menjadi korban atau tidak dalam bencana alam itu. Menurut dia, para TKI asal Sultra yang berjumlah 55 orang di Jepang, rata-rata bekerja di sektor informal seperti di pabrik-pabrik yang ada di Jepang. "Kita berdoa, mudah-mudahan para TKI asal Sultra tidak menjadi korban dalam musibah itu," katanya.
Menurut Zainal, para TKI asal Sultra yang bekerja di Jepang, rata-rata diberangkatkan antara tahun 2006 hingga 2009 oleh PT Jeindo, salah satu penyalur tenaga kerja resmi yang ada di Kota Kendari. "Kami juga belum mendapat informasi dari perusahaan yang mengirim para TKI itu ke Jepang," katanya.
Zainal Abidin mengatakan, secara keseluruhan jumlah TKI asal Sultra yang dikirim ke luar negeri saat ini sudah mencapai 1.223 orang dengan negara tujuan yang berbeda-beda.