Sabtu 19 Mar 2011 00:01 WIB

Warga Lereng Merapi di Jrakah Terisolir, Butuh Bantuan Jembatan

Terjangan Lahar Merapi
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Terjangan Lahar Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI-- Warga lereng Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, mengharapkan bantuan dana untuk pembangunan jembatan darurat Kali Ladon yang terputus, sehingga melumpuhkan aktivitas ekonomi tiga dukuh di daerah itu.

Kepala Desa Jrakah, Tumar, di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat mengatakan, meskipun anggaran terbatas warga kini masih bersemangat bergotong royong memasang pacang untuk bangun jembatan darurat di Kali Ladon yang terputus akibat banjir lahar.

Menurut dia, pembangunan jembatan darurat di Kali Ladon perbatasan Desa Klakah-Jrakah, Kecamatan Selo, guna membuka akses ekonomi lumpuh akibat terputusnya jembatan permanen. Ia menjelaskan, kebutuhan material untuk pembangunan jembatan darurat mencapai sekitar Rp24 juta. Warga saat ini, mengandalkan bantuan dari pengusaha.

Karena, kata dia, proposal yang dikirimkan ke pemerintah hingga saat ini belum cair.

Bahan baku untuk tiang pancang jembatan darurat, kata dia, dari bahan kayu pohon kelapa. Karena, dana terbatas hingga saat ini pembangunan dengan cara swadaya masyarakat. "Batang kayu pohon kelapa milik warga untuk persediaan membangun rumah digunakan terlebih daluhu untuk membangun jembatan darurat," katanya.

Menurut dia, pembangunan jembatan darurat tersebut membutuhkan dana tidak sedikit, karena sungainya panjangnya sekitar 20 meter dan lebar yang akan dibangun sekitar dua meter. "Rancangan itu bertujuan agar kendaraan roda dua bisa melintas," katanya.

Pembangunan jembatan darurat tersebut, kata dia, sangat mendesak karena tiga dusuh yakni Bakalan, Sumber, dan Bangunsari, hingga sekarang belum dapat melintas atau masih terisolasi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement