REPUBLIKA.CO.ID,REJANGLEBONG--Operasi penertiban pembalakan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah permukiman transmigrasi Bukit Batu, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menelan korban jiwa dengan tertembaknya seorang pembalak liar.
"Memang ada tim gabungan antara Polisi Kehutanan (Polhut) TNKS dengan Polres Rejanglebong yang turun kelokasi di trans Bukit Batu sejak Minggu malam (20/3) karena ada laporan di daerah itu sedang ada gangguan, namun sejauh ini saya belum tahu detailnya dan nama korban karena saat kejadian saya di Kota Bengkulu," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pengawasan TNKS Wilayah III Bengkulu dan Sumsel, Donal Hutasoit saat dihubungi, Selasa.
Ia berencana akan meninjau lokasi kejadian bersama dengan pihak polres setempat karena tim gabungan tersebut masih terjebak dan belum bisa keluar hutansehingga harus dievakuasi.
Informasi yang dihimpum di lapangan menyebutkan operasi penertiban pembalakan liar tersebut mendapat perlawanan dari kelompok penjarahan hutan.
Saat pelaku akan diamankan petugas terjadi keributan pergulatan karena perambah mencoba merebut senjata api milik petugas, akibat senjata coba dirampas warga ini lalu meletus sehingga melukai salah seorang pelaku pembalakan.
Warga yang tertembak tersebut bernama Dedi (19) yang sedang mengambil upahan menggesek kayu, korban tewas tidak lama setelah tertembak di tubuh bagian belakang. Akibat kejadian ini memicu kemarahan keluarga korban.
Sementara itu Kapolres Rejanglebong AKBP Umar Sahid saat ini belum dapat dihubungi, karena sedang ke lokasi kejadian bersama dengan anggota lainnya dibantu Satuan Brimob Polda Bengkulu dan anngota TNI dari Kodim Rejanglebong.