REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melakukan berkunjung ke Madinah dan Makkah untuk memantau pelayanaan dari Panitia Penyelenggaraan Haji Indonesia (PPHI) di Arab Saudi, Selasa (2/9) sore waktu arab saudi (WAS). Dalam pantauan sementar di Madinah, DPD menilai pelayanan haji tahun mengalami peningkatan.
Anggota Komite III DPD RI, Elviana, mengatakan pelayanan terhadap jamaah haji mengalami kemajuan yang luar biasa. Salah satunya pelayanan petugas PPHI menyambut para jamaah di Bandara Internasional Pangeran Muhammad Abdul Aziz (AMA), Madinah.
Demikian juga dengan proses imigrasi di bandara, yang relatif lebih singkat dibandingkan pelayanan di tahun-tahun sebelumnya. "Memang pada proses kedatangan jamaah haji di bandara yang selama ini antrenya lima jam, kemarin tidak sampai satu setengah jam, jamaah sudah selesai (keluar dari gate hingga ruang tunggu jamaah sebelum diberangkatkan ke pemondokan, red)," kata Elviana, usai rapat dengan jajaran pejabat PPIH Daker Madinah, Selasa (2/9).
Selain pelayanan di bandara, politikus daerah asal Jambi ini juga melihat penanganan katering untuk jamaah yang juga semakin, dengan menu makanan yang lebih baik. Sehingga jamaah akan puas selama sembilan hari menjalankan Shalat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah. "(Menu) katering sekarang (tahun) ini sudah rasa Indonesia. Tahun sebelumnya, menunya agak beda, bukan rasa makanan khas Indonesia dan itu yang selama ini dikeluhkan jamaah," katanya.
Siang harinya, rombongan DPD RI yang berjumlah tujuh orang tersebut melanjutkan perjalanan menuju Makkah untuk memantau persiapan pemondokan jamaah haji. Mereka akan memantau pemondokan dan sanitasi di Makkah.
Elviana berpesan pelayanan manasik haji ke depan diperbaiki. Misalnya, manasik haji disertakan memberi imbauan kepada calon jamaah untuk mempersiapkan diri selama di Tanah Suci. Dia pun punya pesan khusus untuk jamaah. "Seperti masalah kesehatan, jamaah agar tidak minum es dan patuhi semua aturan petugas, karena haji ini kan ibadah fisik," sarannya.
