Saturday, 16 Sya'ban 1446 / 15 February 2025

Saturday, 16 Sya'ban 1446 / 15 February 2025

Shalawatan dan Ngaji DPD RI Bareng Cak Nun - Kiai Kanjeng

Kamis 25 Dec 2014 11:41 WIB

Red: Taufik Rachman

Farouk Muhammad

Farouk Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad bersama empat anggota DPD RI asal Jawa Tengah (Denty Eka Widi Pratiwi, Sulistiyo, Bambang Sadono, dan Akhmad Muqowam), hari Jumat (26/12) malam, akan mengikuti “Shalawatan dan Ngaji DPD RI Bareng Cak Nun - Kiai Kanjeng” di Lapangan Desa Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

''Acara akan dibuka dengan sambutan oleh Gubernur Jawa Tengah, sambutan oleh Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, diikuti pembacaan doa, dan sosialisasi DPD RI melalui shalawatan dan ngaji Cak Nun - Kiai Kanjeng,” ujar Kepala Bidang Pemberitaan dan Media Visual Mahyu Darma di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/12/2014). Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) DPD RI Nana Sutisna turut menyertai acara Wakil Ketua DPD RI tersebut.

Mengapa DPD RI menyosialisasikan eksistensinya melalui shalawatan dan ngaji Cak Nun - Kiai Kanjeng? Mahyu memaparkan, Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun adalah tokoh intelektual yang mengusung nafas Islami di Indonesia. Dalam kesehariannya, dia langsung ke tengah-tengah masyarakat dan melakukan aktivitas multi-konteks yang merangkum dan memadukan kesenian, agama, politik, dan ekonomi guna menumbuhkan potensi masyaraat.

Di samping aktivitas rutin (bulanan) bersama komunitas Masyarakat Padhangmbulan, dia juga berkeliling ke berbagai wilayah Nusantara (rata-rata 10-15 kali per bulan) bersama Kiai Kanjeng.

Nah, Kiai Kanjeng bukan nama grup musik, melainkan nama konsep nada alat musik “tradisional” gamelan. Kendati nama sekumpulan alat musik, namun Kiai Kanjeng lebih dikenal sebagai grup atau kelompok pemusik.

Sederhananya, kegiatan keliling Kiai Kanjeng merupakan bagian pekerjaan sosial Cak Nun yang langsung di tengah-tengah masyarakat, terutama grassroot dan menengah-bawah. Kegiatannya multi-konteks: budaya, agama, spiritual, social problem solving, pendidikan politik, dan sebagainya. Cak Nun - Kiai Kanjeng hadir sebagai ‘sahabat masyarakat’.

Mahyu menjelaskan, Islam menjadi menarik, hangat, dekat di semua hati, namun tetap berbobot di Cak Nun. Gaya bicaranya yang blak-blakan, ceplas-ceplos, penuh kritik, sering bercanda, namun tetap lurus pada jalur dakwah yang menjadikan Cak Nun begitu dinanti-nanti oleh masyarakat di hampir semua daerah. Bersama Kiai Kanjeng, Cak Nun tak hanya berdakwah namun juga menyisipkan lagu-lagu Islami yang khas dengan aransemen tradisional modern.

Dalam setiap acara, Cak Nun - Kiai Kanjeng berupaya untuk membangun dan mentradisikan pencerdasan pikiran masyarakat – berbagai kelompok masyarakat yang tidak terbatas aliran politiknya, jenis dan mazhab keagamaannya, suku dan golongannya – menyebarkan pendidikan politik, serta kesadaran hak dan kewajiban warga.

“Cak Nun - Kiai Kanjeng menyajikan hiburan yang sehat bagi hati dan jiwa kita. Setiap acaranya dihadiri semua golongan masyarakat, semua pemeluk agama, semua etnik, dan semua warga. Memanfaatkan aspek kegiatan Cak Nun - Kiai Kanjeng yang multi-konteks, DPD RI pun ingin menyosialisasikan eksistensinya sebagai ‘sahabat masyarakat’,” ujar Mahyu.

Selain itu aktivitas rutin tersebut, Cak Nun menyelenggarakan Jamaah Maiyah Kenduri Cinta sejak tahun 1990-an di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Ia pun mempunyai agenda rutin lain seperti Mocopat Syafaat Yogyakarta, Padhangmbulan Jombang, Gambang Syafaat Semarang, Bangbang Wetan Surabaya, Paparandang Ate Mandar, Maiyah Baradah Sidoarjo, dan beberapa acara yang tentatif tapi sering.

Pada acara shalawatan dan ngaji DPD RI bareng Cak Nun - Kiai Kanjeng, hari Sabtu (27/12) siang, Farouk Muhammad bersama Denty Eka Widi Pratiwi, Sulistiyo, Bambang Sadono, dan Akhmad Muqowam akan berdialog dengan Bupati Banjarnegara serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Banjarnegara. Pada sesi ini akan dievaluasi pelaksanaan tanggap darurat bencana di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang dilakukan segera saat kejadian bencana. Mereka juga menemui korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara, seraya meninjau lokasi dan memberi bantuan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler