REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD Jawa Barat, Ayi Hambali, meminta masyarakat untuk lebih taat dalam bekerjasama menanggulagi bencana alam. Hal tersebut ia utarakan terkait dengan adanya masyarakat yang tinggal di dekat lokasi rawan bencana alam di Jawa Barat.
“Menurut saya, Badan Penanggulangan Bencana Alam untuk Provinsi Jawa Barat sudah baik, namun perlu kerja sama juga dari pihak lain,” kata Ayi kepada Republika.co.id.
Menurutnya, masyarakat perlu lebih bisa mentaati perintah dari badan penanggulangan bencana alam untuk mengantisipasi jatuh korban akibat bencana alam. Ayi menjelaskan, korban meninggal akibat longsor tersebut merupakan masyarakat yang masih ada di lokasi kejadian.
“Badan penanggulangan bencana alam kan sudah memberikan perintah kepada masyarakat untuk mengungsi, tapi masih saja ada yang tinggal di lokasi tersebut. Seharusnya jika itu ditaati, kemungkinan bisa mengurangi jumlah korban meninggal akibat bencana alam,” kata Ayi.
Ia menambahkan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Alam harus lebih ditingkatkan. Masih menurut Ayi, begitu juga dengan masyarakat Jawa Barat yang tinggal di kawasan bencana alam harus lebih ditingkatkan kembali kesadarannya untuk lebih peka dan taat jika diberikan intruksi untu menghindari bencana.
Sebelumnya diketahui, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada empat orang korban longsor di Kampung Cibitung RW 15 Desa Margamukti, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, yang ditemukan pada Rabu (6/5).
Lalu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, merilis empat korban meninggal tersebut yaitu dua laki-laki bernama Iran (55) dan Pardi (70) serta dua perempuan lainnya bernama Dating (60) daan Naela (1,5). Selain itu, sebanyak 55 kepala keluarga mengungsi akibat dampak dari bencana longsor tersebut.