REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Belum semua wilayah perbatasan tersentuh sarana listrik. Termasuk di sepanjang wilayah perbatasaan antara Papua dengan Papua Nugini.
Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Parlindungan Purba berharap agar pemerintah segera menyediakan instalasi listrik di wilayah perbatasan. Oleh karena itu, ia mendukung rencana pemerintah untuk mengadakan instalasi listrik di wilayah sensitif tersebut.
"Dengan begitu, masyarakat perbatasan akan merasa mendapat perhatian dari pemerintah," katanya kepada Republika usai melakukan kunjungan kerja ke kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) di Jayapura, Papua, Selasa (30/6).
Menurut senator asal Sumatera Utara tersebut, program ini merupakan bukti komitmen pemerintah untuk mendukung pertumbuhan di wilayah perbatasan. General Manager (GM) PLN WP2B Robert Sitorus mengatakan, pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia tahun ini, masyarakat di wilayah perbatasan Papua mulai dapat menikmati aliran listrik.
Pasalnya, listrik mulai mengalir di seluruh wilayah perbatasan di Papua mulai 17 Agustus 2015. "Masyarakat perbatasan akan merdeka dari kegelapan," katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, PLN tengah merampungkan pengadaan transmisi listrik sebanyak enam titik. Seluruh transmisi itu dibangun di sepanjang perbatasan Papua dengan Papua Nugini.