REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dewan Perwakilan Daerah atau DPD RI akan meminta Pemerintah meningkatkan pembangunan BTS Universal Service Obligation atau USO khususnya di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Hal ini dinilai penting mengingat daerah 3T tidak bisa hanya mengandalkan perusahaan operator seluler.
"Pemerintah masih harus terus mendukung karena tidak bisa mengandalkan kemampuan perusahaan operator seluler," ujar anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba, Senin (30/10).
Dia mengatakan itu dalam rapat kerja membahas pentingnya membuka isolasi komunikasi di daerah pelosok dan optimalisasi jaringan selular di sejumlah destinasi wisata Sumut bersama Telkomsel dan sejumlah pemangku kepentingan lain. Menurut Parlindungan Purba, kinerja Telkomsel perlu diapresiasi karena terbukti dan dinilai memberikan kontribusi kepada pembangunan daerah pelosok melalui peningkatan jaringan komunikasi.
Namun, kata dia, Telkomsel tidak boleh berhenti sampai disitu saja. Menurutnya, peningkatkan kualitas layanan komunikasi harus terus dilakukan.
"DPD RI akan meminta Pemerintah mendorong kinerja operator antara lain dengan bantuan pembangunan USO," katanya.
Parlin menegaskan, pembangunan tidak akan berjalan sendiri, tetapi perlu dukungan berbagai pihak antara lain dukungan pemerintah setempat, infrastruktur jalan ke lokasi, hingga catuan daya listrik.
General Manager ICT Operation Region Sumbagut Telkomsel, Ridwan Simanullang mengatakan, sudah menjadi komitmen Telkomsel untuk memberikan layanan terbaik hingga ke pelosok termasuk daerah wisata. Peningkatan jaringan 4G LTE di berbagai kawasan termasuk Danau Toba merupakan bentuk komitmen Telkomsel.
Dia mengakui, pembangunan jaringan komunikasi sangat tergantung dengan dukungan pihak lain seperti perizinan dan catuan daya listrik.