Ahad 04 Jul 2010 02:54 WIB

Muhammadiyah Abad Kedua akan Berkonsentrasi Pada Masalah Ekonomi

Rep: Yulianingsih/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakan, Muhammadiyah di abad kedua mendatang akan lebih banyak berkonsentrasi pada masalah pengembangan ekonomi. Menurutnya, masalah pengembangan ekonomi memang sudah diangkat oleh Muhammadiyah sejak Muktamar di Aceh. Namun kata dia, hasilnya belum maksimal.

"Untuk itu diabad kedua mendatang kita akan memaksimalkan kinerja dibidang ekonomi, yaitu ekonomi yang memberdayakan masyarakat yaitu ekonomi umat," paparnya dalam jumpa pers di Media Center Muktamar Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (3/7).

Selain akan memaksimalkan bidang ekonomi, kedepan Muhammadiyah tetap akan melanjutkan apa-apa yang sudah dilakukan diabad pertama. "Muhammadiyah di abad kedua tentu tidak bisa keluar dari abad pertama karena ini merupakan kesinambungan. Sehingga apa-apa yang sudah dilakukan di abad pertama akan dilanjutkan di abad kedua, baik bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial," tambahnya.

Karenanya kata dia, dalam Muktamar ke -46 kali ini Muhammadiyah akan menghasilkan beberapa program kerja lima tahun kedepan dalam bidang-bidang tersebut. Selain itu kata dia, Muktamar juga akan memilih anggota PP Muhammadiyah yang baru untuk periode 2010-2015.

Ketua PP Muhammadiyah lainnya, Mukhlas Abror mengatakan, setelah pembukaan para peserta muktamar akan melakukan sidang pleno pertama. Dalam sidang pleno tersebut anggota PP Muhammadiyah 2005-2010 yang terpilih dalam Muktamar di Malang 2005 akan memberikan laporan pertanggungjawaban atas apa-apa yang menjadi amanat muktamar Malang tersebut.

"Kontribusi Muhammadiyah selama lima tahun terakhir bisa dilihat dari berbagai bidang baik pendidikan, kesehatan maupun layanan sosial," terangnya. Saat inipun kata di Muhammadiyah berada di masa transisi antara abad pertama menuju abad kedua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement