REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari sudut banyak orang, sesuatu yang indah dan cantik selalu menjadi hal yang menarik. Seperti orang-orang dengan wajah simetris atau mata besar yang cenderung menandakan genetika yang baik. Namun sayangnya, tidak semua orang lahir dengan wajah demikian.
Para ahli psikologi menemukan, seseorang akan terlihat lebih baik saat bergabung dengan teman-temannya. Fenomena yang dikenal sebagai cheerleader effect. Ini terjadi karena otak manusia cenderung meratakan penilaian wajah seseorang dalam kelompok. Dengan kata lain, mereka tidak menilai kelompok itu sebagai subyek individu yang harus diperhatikan satu demi satu. Hal ini tentu akan menguntungkan orang-orang dengan ciri-ciri fisik yang kurang menarik.
Dalam sebuah makalah pada 1979, para peneliti University of Virginia menemukan suatu hal baru juga, dilansir Independent, Senin (20/2). Individu di mata lawan jenis akan dipandang lebih menarik saat interaksi di antara mereka berkurang. Bagian pada otak juga akan aktif ketika individu menerima penghargaan dari seseorang. Bagian itu akan bergerak ketika seseorang melihat wajah cantik. Tapi di sisi lain, tim peneliti menunjukkan bahwa respon ini akan lebih meningkat saat melihat seseorang tersenyum. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki gigi rapih dan bersih.
Jika Anda menyukai warna merah, Anda patut bangga. Peneliti dari University of Rochester menemukan, warna merah ternyata memiliki efek yang lebih menarik di mata lawan jenis. Hal ini berdasarkan pengamatan pada sejumlah perempuan dan pria yang menyaksikan beberapa foto lawan jenis dengan beragam warna baju. Dari situ nampak sebagian dari mereka lebih tertarik dengan seseorang yang memakai hal yang berbau merah.
Hal yang tak kalah penting, yakni cara bicara seseorang yang akan menjadi kunci dari daya tarik seseorang. Perempuan dengan suara lebih tinggi dipandang lebih menarik karena mengindikasikan pembicara memiliki tubuh yang lebih kecil. Sementara dari segi humor, pria lebih menyukai perempuan yang tertawa dengan leluconnya.