Selasa 10 Jun 2014 22:28 WIB

Peserta TEJ, Bertahan Hidup dengan Ular dan Kepiting

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Maman Sudiaman
Pulau Moyo
Foto: Bowo S Pribadi/Republika
Pulau Moyo

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Demi bertahan hidup di pulau Moyo, peserta The Extreme Journey (TEJ) 2014 terpaksa 'sarapan' daging ular dan kepiting pantai. Meski mereka telah dibekali peralatan tali dan mata kail para peserta belum dapat memanfaatkannya untuk menangkap ikan, akibat air laut pasang.

"Pasang masih tinggi, sehingga masih menyulitkan kami nencapai kawasan terumbu atau tempat ikan," ungkap Hakim (24), peserta asal Jakarta, Selasa (10/6).

Hal yang sama diakui Eko (32), peserta asal Magelang. Karena itu ia dan timnya untuk memburu satwa di daratan pulau ini. Karena tiap tim diberikan wilayah teritorial 10 meter kali 100 meter (daratan) di sekitar tenda."Kebetulan saat mencari kayu bakar kami menemukan ular, yang akhirnya kami tangkap untuk dimakan pagi ini,"  jelas leader tim hijau ini.

Jika tim hijau bertahan hidup dengan daging ular, tim merah bertahan dengan memburu kepiting pantai yang jamak ditemui di pulau ini. Kepiting pantai ini dibakar dan selanjutnya disantap bersama anggota tim. "Lumayan daging kepiting pantai ini juga nikmat," tambah Hakim.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement