Para peneliti mengungkap, berolahraga dapat mengurangi stres dan kemarahan serta mendorong rasa kenyamanan fisik. Mereka mengklaim, latihan fisik seharusnya diresepkan sebagai salah satu pengobatan untuk mengatasi depresi atau gangguan ketegangan.
Profesor Jasper Smith, Psikolog asal Methodist University mengatakan, terapi fisik dapat dijadikan sebagai resep dibandingkan pengobatan berupa suplemen.
"Olahraga bisa mengisi ruang kosong pada orang yagn tidak dapat menerima pengobatan konvensial karena biaya atau akses, atau orang yagn tidak ingin dicap stigma tertentu yang berkaitan dengan kondisi stres atau semacamnya, ujar Jasper.
Dia menambahkan, olahraga juga dapat mendukung pengobatan konvensional dan membantu pasien lebih fokus dan merasa terlibat.
"Orang yang berolahraga dilaporkan memiliki gejala ketegangan dan depresi lebih rendah serta tingkat stres dan amarah yang lebih rendah," tutur Jasper.
Olahraga tampaknya memiliki efek layaknya obat antideprressan, yang akan mempengaruhi sistem syaraf tertentu pada otak dan membantu pasien dengan gejala depresi untuk memiliki sikap yang lebih positif.
Tim peneliti dari Programbuh Riset Ketegangan dan Pengobatan kemudian menganalisa studi sebelumnya dan mengungkap pengobatan konvensional dengan pendekatan terapi prilaku kognitif dan obat-obatan tidak dapat memenuhi kebutuhan semua pasien.
Namun, olahraga dapat membantu melegakan gejala seperti ketakutan dan beberapa hal yang terkait dengan tubuh seperti jantung berdebar dan nafas yang pendek. "Semakin banyak Terapis yang memberi pelatihan olahraga, maka semakin baik kondisi pasien," tegasnya.
Pasien yang diminta menjadi partisipan diminta untuk berolahraga dengan tahap sedang selama 150 menit per minggu atau 75 menit aktivitas fisik tahap berat.
"Dbandingkan menunggu hasil riset mengenai manfaat jangka panjang dari program olahraga itu, kami menyarankan untuk para terapis segera memfokuskan pasien mereka untuk berolahraga demi manfaat yang bisa segera diperoleh," terangnya.
Jasper menuturkan, setelah 25 menit, maka mood orang yang berolahraga akan lebih baik, stres berkurang dan akan merasakan energi tubuh yang lebih. Sehingga, hal itu dapat memotivasi untuk berolahraga lagi esok hari. "Mood yang buruk tidak lagi menjadi halangan untuk berolahraga, namun itu merupakan alasan utama," tegasnya.