Rabu 05 Oct 2011 13:36 WIB

Hati-hati...30 Website Promosikan Obat-obatan Palsu

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Siwi Tri Puji B
Seorang petugas merapikan obat-obatan di salah satu apotek (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Seorang petugas merapikan obat-obatan di salah satu apotek (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hati-hatilah membeli obat secara online. Berdasar penertiban yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melalui operasi pangea, ditengarai ada 30 situs website yang mempromosikan obat ilegal atau palsu. "Ada 57 item yang berhasil disita," kata Kepala Badan POM RI, Dra Kustantinah, Apt MM.

Operasi Pangea adalah operasi internasional yang dikoordinasikan oleh International Criminal Police Organization (ICPO)-Interpol. Ini merupakan operasi yang keempat, dan diikuti oleh 81 negara termasuk Indonesia. Di operasi kali ini, sasarannya yaitu penjualan produk obat ilegal secara online.

Di Indonesia, Operasi Pangea dilakukan oleh Satuan Tugas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal yang terdiri dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), Kepolisian RI, Direktorat Jendral Bea Cukai pada 20-27 September 2011. Operasi ini bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Dari operasi pangea, berhasil ditemukan 30 situs yang mempromosikan obat ilegal. Ada 57 item yang disita. Sebanyak 43 item terdiri dari obat-obatan ilegal, 12 item berupa produk obat tradisional (terdiri dari minyak gosok dan obat pelangsing) dan 2 item suplemen makanan ilegal.

Dari operasi ini, disita 1225 kotak, 115 botol, 24 tube, 13 sachet, 240 tablet obat dengan nilai sekitar Rp 82 juta.

Kepala Badan POM mengatakan akan terus mengadakan pengawasan terhadap obat dan makanan yang beredar di masyarakat. "Kami akan bekerjasama dengan pihak-pihak lain agar distribusi obat dan makanan lebih terkontrol," katanya. Ia juga menghinbau kepada masyarakat agar berhati-hati memilih obat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement