Selasa 10 Apr 2012 13:02 WIB

Ingin Tahu Pikiran Orang Lain? Pakai Saja iBrain

iBrain
Foto: yahoo.com
iBrain

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak ada orang yang bisa membaca pikiran orang lain. Benarkah? Pertanyaan itu akan segera dijawab para peneliti dari California, AS. Mereka sedang mengembangkan alat pemindai otak pertama di dunia. Alat ini bahkan mudah dibawa-bawa alias portable. Canggihnya lagi, alat ini pada akhirnya dapat dipakai untuk ''membaca pikiran orang lain''.

''Sungguh menyenangkan karena alat ini bisa menjadi jendela menuju otak manusia. Kami sedang mengembangkan teknologi yang memungkinkan manusia mengakses otak manusia untuk kali pertama,'' ujar pemimpin proyek, Phillip Low.

Dilaporkan, alat yang disebut iBrain itu, akan ditempatkan pada kepala seseorang dan akan mengukur pola gerak saraf. Low mengatakan, alat ini nantinya akan merekam sejumlah data dari gelombang otak sehingga komputer akan mudah membaca pikiran orang.

Orang yang sudah mencoba iBrain ini adalah ilmuwan Stephen Hawking. ''Kami ingin mencari cara untuk langsung 'membidik' otaknya,'' ujar Low. Saat mengenakan alat itu, Hawking pun diminta berpikir keras saat menyelesaikan sejumlah soal. Tim peneliti menyebutkan, peranti ini dapat digunakan tiap orang dan dipakai saat tidur. Bahkan, pada perkembangannya nanti, iBrain juga dapat digunakna untuk menangani gangguan tidur, depresi, dan autisme. ''Inilah langkah awal untuk pengobatan secara personal,'' kata Low.

sumber : yahoo.com
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement